Rabu, 11 November 2015

tugas Sofskil perbedaan produk

PENDAHULUAN
Sekarang ini, produk mie instan sudah sangat membudaya dalam kehidupan sehari – hari masyarakat Indonesia. Dikarenakan gaya hidup yang serba sibuk dan kebutuhan akan penyajian makanan yang serba express.
Sebagai timbal balik dari persoalan ini produk mie instan juga sudah sangat menjamur, bukan hanya indomie yang dikeluarkan oleh produsen ter-‘tua’ di Indonesia PT Indofood Indonesia tapi juga ada produsen – produsen baru yang ikut menguasai pasar.
Mengingat keterbatasan sumber dan waktu, maka makalah kali ini dibatasi pada produk ‘Indomie’ dan ‘Mie Sedap.
satunyproduk-produk di Indonesia semakin ketat yang salah satunya ditunjukkan oleh produk Indofood dengan produk Wingfood terutama dibidang mie instan dengan memanfaatkan ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap makanan cepat saji. Tidak heran jika perusahaan-perusahaan baru melirik pasar dibidang ini.
Munculnya pendatang baru produsen mie instan PT Sayap Mas Utama dengan produknya Mi Sedap cukup mengejutkan. Beberapa pakar pemasaran mengingatkan agar PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang selama ini menjadi pemimpin pasar mie instan lebih waspada.
Walaupun tidak seagresif Mie Sedaap, ada beberapa produk mi instan yang juga patut diperhatikan. Perusahaan-perusahaan itu, masuk ke bisnis mie dengan cara menggaet orang- orang eks Indofood. Mereka masuk dengan cara mengincar segmen khusus. Salami misalnya, menggunakan segmen religius. Unilever membidik pasar remaja menengah atas. Sedangkan segmen pasar Mie Sedaap adalah menengah ke bawah.
Target awal Mie Sedaap, untuk konsumsi sopir dan pembantu rumah tangga. Tetapi karena rasa minya enak, mereka kemudian merekomendasikan ke majikan. Itulah yang kini terjadi. Secara berlahan Mi Sedap mulai menggerogoti pangsa pasar mi produk Indofood.
Dengan banyaknya permintaan atas produk ini tentu pemilik toko dan gerai akan berpikir dua kali untuk tidak menyediakannya. Kenapa menolak produk yang banyak dicari konsumen tentu pikir mereka. Akhirnya Indofood menggunakan strategi seperti iklan terlampir untuk menandingi harga & popularitas Mie Sedaap yang melejit, selain itu juga meluncurkan merek tandingan Mie Sayaap dan mengubah Supermie Sedaaap (3 a) dan Sarimi Besaar untuk membuat nama merek 'sedap' seolah menjadi tenggelam.
Meski demikian, hingga saat ini Indomie yang diproduksi PT Indofood Sukses Makmur Tbk masih menguasai pasar. Dominasinya begitu kuat walaupun sudah terjadi pergeseran. Jika 2002 Indomie menguasai sekitar 90% pangsa pasar mi instan, tahun lalu menurun menjadi 75%. Sisanya yang 25% dikeroyok merek mi instan lainnya. Kemunduran itu patut diwaspadai. Apalagi baru-baru ini muncul Mie Sedap milik PT Sayap Mas Utama yang merupakan grup dari kelompok Wings. Meski produk ini baru diluncurkan pada Mei 2003 dan baru didistribusikan di Pulau Jawa dan Bali, namun namanya sudah mulai diperbincangkan di kalangan pembeli di warung-warung, bahkan pasarh swalayan.
Ketatnya persaingan produk mi instan disadari benar oleh manajemen PT Indofood. Sumber yang tidak mau disebut namanya mengakui bahwa saat ini penguasaan Indofood terhadap pasar mi instan menurun dari 90% menjadi 75%.
                                                                                       
PERBANDINGAN PRODUK
Untuk mengetahui lebih jelas perbedaan kedua produk maka disini akan dibuat perbandingan dalam beberapa faktor sbb :
1.      Faktor Merek
Tidak diragukan lagi PT Indofood Indonesia sebagai produsen yang telah lama menguasai pasar masih unggul dalam hal Merek. Customer Mie Instan cukup Loyal dalam memilih produk indomie karena factor tersebut.  Sedang PT Wings Food yang menyelip masuk ke dalam pasar dengan produk mie sedap-nya masih tidak bisa menandingi. Salah satu contoh saja terdapat dalam situs kaskus yang mem-voting kedua produk tersebut,dimana produk indomie menang voting dengan jumlah persentase 83% sedang 13% nya ditujukan untuk produk mie sedap.
2.      Faktor Porsi
Mungkin dalam hal ini,masyarakat bisa memberi sedikit nilai plus bagi lawan produk yang satu ini. Produk mie sedap dari PT Wings Food ini ternyata menyajikan porsi yang lebih besar dari produk indomie. Masyarakat yang ingin menyantap mie instan yang hanya dengan membeli satu bungkus namun mengenyangkan perut mie ini dapat menjadi pilihan pertama-nya.  
3.      Faktor Pilihan rasa
Lagi-lagi PT Indofood tidak mau kalah dan tidak bisa kalah jika menyangkut hal yang satu ini. Bagaimana tidak,indomie memiliki lebih dari 6 jenis pilihan rasa untuk mie goreng dan 10 jenis untuk pilihan rasa kuah,dan masih banyak lagi.  Sedang untuk produk mie sedap,mereka masih menyediakan pilihan rasa yang kurang memanjakan lidah masyarakat,dengan 2 pilihan rasa untuk mie goreng,dan 6 pilihan rasa untuk kuah. Sudah tidak bisa diragukan kan siapa pemenangnya?
4.      Faktor Harga
Dalam hal mengkonsumsi makanan instan,masyarakat Indonesia selalu menganut motto khas mereka: ‘murah meriah’. Walau perbandingan ketiga faktor diatas terhadap dua produk ini mudah dibandingkan. Namun,untuk ukuran harga mereka masih bersaing. Dari segi harga,harga indomie beda tipis dengan harga mie sedap,dimana harga mie sedap 1 kardusnya Rp.52.000 sedang yang indomie dijual Rp.53.000. Dapat kita lihat bahwa mie sedap dapat menguasai pasar dengan harganya itu. Tapi,bagaimana pikiran masyarakat yang menganut ‘jika dengan menambahkan sedikit uang lagi untuk membeli yang terbaik,kenapa tidak?’ Tidak jarang konsumen yang seperti ini ada dalam pasar. Jadi,dapat disimpulkan indomie masih tidak kalah banding dengan mie sedap.
5.      Faktor Popularitas
PT Indofood adalah produsen ter’tua’ yang mengeluarkan produk indomie-nya yang penuh dengan citarasa. Produk satu ini juga,tidak hanya berhasil membawa namanya dikenal diseluruh nusantara,tetapi juga berhasil mempopularitaskan namanya kemancanegara cukup luas seperti: AS,Australia,berbagai negara Asia,Afrika dan juga Eropa. Sungguh tidak bisa disaingi oleh mie sedap buatan PT Wings Food yang menyebar di hanya beberapa bagian Asia seperti Malaysia,Cina,dsb. Mie sedap masih belum bisa mengaharumkan nama produsennya ke mancanegara lainnya.

STRATEGI PENDATANG BARU
Walau sudah bertahun-tahun produk PT Indofood yaitu indomie menguasai 95% pasar mie instan di Indonesia. Namun,pada tahun 2003,kehadiran mie sedap dari PT Wings Food menimbulkan penurunan pendapatan indomie karena sebagian konsumen dari indomie beralih pada mie sedap. Jika tahun 2002 indomie menguasai 95% pasar pada tahun 2004 penguasaan pasar indomie turun menjadi 75%. Penurunan tersebut memang belum signifikan namun indomie harus tetap waspada terhadap kemunculan mie sedap. Sebenarnya Indofood lebih diuntungkan karena jaringan distribusinya yang kuat. Selain itu jaringan bisnis Indofood yang mencakup hilir ke hulu juga sangat mendukung untuk menguasai pasar mie di Indonesia.
Apa strategi kedua pasar selama ini untuk memasarkan produk ciptaan mereka?
Indofood,menerapkan strategi Mastering the Present,Pre-empting the Future,dimana strategi ini: fokus kepada organic growth,memanfaatkan keunggulan kompetitif,melalui skala,ruang lingkup,rentang dan kecepatan. Disamping itu,tetap mengenalkan produk kepada konsumen dengan higher price dan higher margin.
Walaupun sudah menerapkan strategi tersebut,konsumen indomie tetap tidak bisa menarik kembali konsumen yang sudah beralih ke mie sedap. Mie sedap, baru diluncurkan pada Mei 2003 dan itupun baru disidtribusikan di Jawa dan Bali,namun namanya sudah diperbincangkan di warung-warung juga pasar swalayan. Apa sebenarnya strategi yang digunakan mie sedap hingga dapat menarik minat pasar mie instan di Indonesia dari indomie sebanyak kurang lebih 25% selama 2 tahun?
Televisi,dimana mie sedap memperkenalkan dirinya ke semua konsumen melalui media yang satu ini dengan iklan produk yang berbeda: dengan tema kejujuran lidah. Dari situlah masyarakat tertarik untuk mencoba mie sedap dengan varian rasa dan iklan yang bertemakan anak muda. Yang memperlihatkan mie sedap dapat dinikmati oleh berbagai jenis usia.
Yang kedua adalah harga. Melihat sebagian besar masyarakat ekonomi Indonesia adalah masyarakat ekonomi menengah kebawah,mie sedap menargetkan produknya untuk kalangan menengah kebawah. Tidak hanya itu,denagn tawaran harga yang terjangkau ini,produk mie sedap juga dapat dinikmati semua jenis kalangan,baik bawah hingga ke atas.
Ketiga,dengan memberikan bonus. Mie sedap sering memberikan bonus tambahan mie instan untuk setiap pembelian 10 bungkus mie sedap dan bonus berupa piring,mangkuk,atau yang lain untuk setiap pembelian 1 kardus mie sedap. Hal ini cukup efektif karena pelanggan merasa diberi keuntungan dengan membeli banyak mie sedap.
Keempat,jumlah mie. Sudah disebutkan dalam faktor perbandingan diatas,dikatakan bahwa jumlah porsi mie sedap lebih banyak dibandingkan dengan indomie. Dan dengan jumlah porsi seperti itu mengakibatkan pelanggan menjadi lebih puas menikmati mie sedap.

KESIMPULAN

Pesaing yang muncul dengan banyak keunggulan dan kelebihan dimana hal tersebut dapat membahayakan atau mengurangi pendapatan suatu produksi sangat perlu diwaspadai agar setiap produk baru tidak dapat berkembang pesat dalam waktu singkat. Selain itu,untuk mengantisipasi akan berdampak besar produk tersebut pada usaha kita,maka kita harus membuat strategi yang dapat membuat masyarakat lebih tertarik dan setia pada produk kita. Misal kita membuat inovasi baru dimana produk lain belum pernah mencoba atau memakai inovsi tersebut. Dengan begitu pelanggan akan semakin puas terhadap produk yang kita keluarkan. Strategi yang kita pilih sangat berpengaruh pada produk kita. Berpengaruh apa akan diterima atau tidak. Apakah akan sukses atau tidak. Namun jika strategi yang kita terapkan sangat inovatif cocok dan sesuai untuk mengenalkan produk kita dipasaran maka kita akan mendapatkan hasil yang maksimal. Sebagai contohnya mie sedap  dengan tujuan agar bisa dinikmati oleh semua orang dan bukan hanya orang kalangan menengah atas saja. Sekarang mie sedap sudah berhasil menguasai pasar walau tidak mendominasi namun dapat mengenyahkan indomie di pasar mie instan Indonesia.

Rabu, 24 Juni 2015

Tugas penulisan 4

Pagi itu di hari Jumat, cuaca cukup mendukung untuk berangkat ke sekolah. Dengan pakaian olahraga, aku diantar Ayahku menggunakan sepeda motor ke sekolah. Dalam perjalanan, aku merasakan hawa dingin yang tidak enak dan seketika itu pula bulu kudukku berdiri tanpa kutahu sebabnya.
Seperti biasa, sebelum memasuki gerbang sekolah, tak lupa aku pamitan dan mencium tangan Ayahku terlebih dahulu. Memasuki gerbang sekolah, hawa tak enak yang sedari tadi menghantuiku diperjalanan semakin menjadi-jadi. Semakin cepat aku melangkah, semakin tak enak pula hawanya. Hingga pada saatnya, aku terkejut setengah mati dengan apa yang kulihat. Ada seorang lelaki yang tewas mengenaskan didepanku. Kepalanya hampir pecah dengan darah yang bercucuran dan darah itu mengenai tepat di telapak sepatuku. Kejadian itu terjadi tepat di lapangan sepakbola yang ada di sekolahku. Menyeramkan memang ! Karena hanya aku yang bisa melihat kejadian itu, sementara yang lain tidak bisa melihatnya dengan kasat mata.
Kembali aku melangkah dengan cepat menuju kelas. Aku merasa tidak enak badan disekujur tubuh. Hingga pada akhirnya, sekujur tubuhku mulai terserang demam yang cukup tinggi. Teman-teman yang lain membujukku untuk istirahat di UKS. Namun, aku tak mau karena tak ingin ketinggalan pelajaran.
“ Aku antar ke UKS ya, Raa. Biar bisa istirahat. “ bujuk salah satu temanku. Aku hanya menggelengkan kepala.
Tet . . tet . . tet . . Bunyi bel tanda pulang sekolah telah berbunyi. Dengan lemas aku berjalan dengan dibopong oleh salah satu temanku. Sesampai di rumah, aku hanya bisa terbaring lemah karena sakit yang tiba-tiba itu. Kemudian, aku ceritakan apa yang kulihat tadi pagi di sekolah kepada orang tuaku.
“ Ma, tadi Raraa lihat ada cowok yang meninggal di lapangan sepakbola sekolah. Kepalanya ngeriii . . hampir pecah dan darahnya mengenai tepat di sepatu Raraa. “ ungkapku lemah.
“ Kenapa nggak di tolong ? “ tanya mamaku kaget.
“ Gimana mau nolong. Orang dianya bukan dari alam kita. “ jelasku. Barulah mama mengerti. Kata mama, mungkin sakitku ini karena efek melihat peristiwa di sekolah tadi.
Ya, memang ! Aku punya penglihatan yang jarang dipunyai orang. Tapi, kadang aku takut dengan pemberian Tuhan yang satu ini. Apakah aku harus mensyukurinya atau membuangnya jauh-jauh ? Aku ingin hidup normal layaknya anak-anak yang lain, bukan abnormal seperti yang ada pada diriku ini.
Setiap ada kejadian mengerikan di sekolah, entah itu kesurupan, kerasukan, atau apalah namanya. Aku selalu mengetahui siapa “orang-orang” yang berani merasuki teman-temanku itu. Hanya saja aku bungkam, aku tak ingin dijauhi oleh teman-teman karena ketidaknormalanku ini. Aku tak ingin teman-teman menganggapku orang yang aneh karena ini lah, itu lah. Aku berusaha bersikap normal, walaupun aku tahu aku tak bisa terus-terusan menyimpan dan menyembunyikan semua ini.
***
Hari itu di sekolah, adalah hari pembagian raport kenaikan kelas. Dengan gugup aku menunggu pembagian itu. Namun, nilai-nilai di raport membuatku enggan berkomentar apa-apa.
“ Kok bisa nilaiku jadi serendah ini ? “ tanyaku dalam hati tanpa kutahu jawabannya.
Dan pembagian jurusan pun telah diumumkan. Aku mendapat jurusan Bahasa, jurusan yang memang aku minati pada saat kelas X (Sepuluh). Bertemu teman-teman baru yang tidak selokal pada saat kelas X (Sepuluh), menjadikan sensasi tersendiri didalam kelas kami. Perlahan-lahan, ku mulai akrab dengan teman-teman baruku ini. Kadang tertawa bersama, kadang juga menangis bersama-sama.
***
Pada bulan Ramadhan tahun 2012. Aku dan teman-teman mengikuti pesantren kilat seharian. Dari jam 08.00 pagi hingga habis Maghrib kami hanya ada di sekolah. Saking ramainya kami ngumpul-ngumpul, tak terasa waktu berbuka puasa akan tiba. Seluruh murid disuruh masuk ke dalam aula untuk membaca Ayat Suci Al-Quran bersama-sama. Waktu berbuka pun tiba, kami kembali ke kelas untuk makan bersama. Waktu itu, keadaan koridor sekolah lumayan gelap. Hanya beberapa kelas yang terlihat terang.
Aku dan teman-teman yang lain bersama-sama menuju ke kelas yang letaknya paling ujung. Entah karena apa, saat itu hatiku mulai merasakan sesuatu yang lain. Perasaan yang campur aduk. Semakin ku tepis, semakin mengerikan saja keadaannya. Aku pun memasuki kelas dengan raut muka yang terpaksa normal.
“ Selamat makan “ kataku kepada teman-teman yang lain.
“ Yah, nasinya udah dingin. “ keluh salah satu

Politik Dan Strategi Nasional




BAB I


PENDAHULUAN



1. 1 Latar Belakang Masalah
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berkedaulatan dan merdeka dimana bangsa yang merdeka tentunya akan mengatur urusan dalam negerinya sendiri tanpa ada campur tangan lagi dari negera luar dalam urusan pemerintahan . Sejak peristiwa proklamasi di tahun 1945, terjadi perubahan yang sangat mendasar dari negara Indonesia , terutama yang berkaitan dengan kedaulatan dan sistem pemerintahan dan politik . Pada awal masa kemerdekaan , kondisi politik Indonesia belum sepenuhnya baik . Kondisi indonesia masih belum tertata dengan baik dan belum stabil . Tetapi , setelah beberapa tahun berjalan kondisi internal Indonesia sudah mulai teratur dan membaik . Selangkah demi selangkah Indonesia mulai membenahi dan mengatur sistem pemerintahannya sendiri .
Di zaman sekarang yaitu zaman yang serba modern dengan mulai lunturnya rasa nasionalisme  banyak pemuda Indonesia yang tidak mengerti akan makna politik bebas aktif yang digunakan oleh Indonesia, dan tidak sedikit di antara mereka yang salah mengartikan makna politik bebas aktif tersebut . Oleh karena itu , kiranya kita perlu untuk membahas tentang politik dan strategi bangsa Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian politik , Negara , kekuasaan , pengambil keputusan , kebijakan umum , dan distribusi kekuasaan itu?
2. Apakah pengertian strategi , dan strategi nasional?
3. Apakah dasar pemikiran penyusunan politik strategi nasional (Polstranas)?


1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari dilakukannya penulisan makalah ini selain sebagai tugas softskill pendidikan kewarganegaraan Diploma Tiga (D3) , Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gunadarma Kalimalang Bekasi , Jurusan Management Informatika .
1 . Untuk mengetahui pengertian politik , Negara , kekuasaan , pengambil keputusan , kebijakan umum , dan distribusi kekuasaan .
2 . Untuk mengetahui pengertian strategi , dan strategi nasional .
3 . Untuk mengetahui dasar pemikiran penyusunan politik strategi nasional (Polstranas) .

BAB II


PEMBAHASAN



2 . 1  Pengertian Politik Dan Strategi Nasional
Kata “Politik” secara ilmu etimologis berasal dari bahasa Yunani Politeia, yang asal katanya adalah polis berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, dan teia berarti urusan . Dalam bahasa Indonesia , politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa . Politik merupakan rangkaian asas, prinsip, keadaaan, jalan, cara dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki . Politics dan policy mempunyai hubungan yang erat dan timbal balik . Politics memberikan asas, jalan, arah, dan medannya , sedangkan policy memberikan pertimbangan cara pelaksanaan asas, jalan, dan arah tersebut sebaik-baiknya . Dapat disimpulkan bahwa politik adalah bermacam-macam kegiatan yang menyangkut proses penentuan tujuan-tujuan dari sistem negara dan upaya-upaya dalam mewujudkan tujuan itu , pengambilan keputusan (decisionmaking) mengenai seleksi antara beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-tujuan yang telah ditentukan . Untuk melaksanakan tujuan itu diperlukan kebijakan-kebijakan umum (public policies) yang menyangkut pengaturan dan pembagian atau alokasi dari sumber-sumber yang ada .
Politik secara umum adalah mengenai proses penentuan tujuan negara dan cara melaksanakannya . Pelaksanaan tujuan itu memerlukan kebijakan-kebijakan umum (public policies) yang menyangkut pengaturan , pembagian , atau alokasi sumber-sumber yang ada. Dengan begitu , politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan negara, kekuasaan, pengambilan keputusan , kebijakan umum(policy), dan distribusi kekuasaan .

a. Negara
Negara merupakan suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang ditaati oleh rakyatnya.
b. Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginannya.
c. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah aspek utama politik. Jadi, politik adalah pengambilan keputusan melalui sarana umum . Keputusan yang diambil menyangkut sector public dari suatu Negara .
d. Kebijakan Umum
Kebijakan ( policy ) merupakan suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seseorang atau kelompok politik dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu . Dasar pemikirannya adalah bahwa masyarakat memiliki beberapa tujuan bersama yang ingin dicapai secara bersama pula , sehingga perlu ada rencana yang mengikat yang dirumuskan dalan kebijakan – kebijakan oleh pihak yang berwenang .
e. Distribusi
Yang dimaksud dengan distribusi ialah pembagian dan pengalokasian nilai – nilai ( values ) dalam masyarakat . Nilai adalah sesuatu yang diinginkan dan penting .

2 . 2 Pengertian Strategi dan Strategi Nasional
            Strategi berasal dari bahasa Yunani strategia yang diartikan sebagai “the art of the general” atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan . Karl von Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan . Sedangkan perang itu sendiri merupakan kelanjutan dari politik . Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mendapat-kan kemenangan atau pencapaian tujuan . Dengan demikian , strategi tidak hanya menjadi monopoli para jendral atau bidang militer, tetapi telah meluas ke segala bidang kehidupan.
Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional . Dengan demikian definisi politik nasional adalah asas, haluan, usaha serta kebijaksanaan negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta penggunaan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional . Sedangkan strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional .

2. 3 Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional . Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun berdasarkan sistem kenegaraaan menurut UUD 1945 . sejak tahun 1985 telah berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran pemerintah dan lembaga-lembaga yang tersebut dalam UUD 1945 merupakan “suprastruktur politik” .  Lebaga-lembaga tersebut adalah MPR, DPR, Presiden, DPA, BPK, MA . Sedangkan badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut sebagai “infrastruktur politik”, yang mencakup pranata politik yang ada dalam masyarakat, seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan (interest group), dan kelompok penekan (pressure group) . Suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat bekerja sama dan memiliki kekuatan yang seimbang . Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur politik diatur oleh presiden/mandataris MPR . Sedangkan proses penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur politk dilakukan setelah presiden menerima GBHN .Strategi nasional dilaksanakan oleh para menteri dan pimpinan lembaga pemerintah non departemen berdasarkan petunjuk presiden, yang dilaksanakan oleh presiden sesungguhnya merupakan politik dan strategi nasional yang bersifat pelaksanaan . Salah satu wujud pengapilikasian politik dan strategi nasional dalam pemerintahan adalah sebagai berikut :
Otonomi Daerah
Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang merupakan salah satu wujud politik dan strategi nasional secara teoritis telah memberikan dua bentuk otonomi kepada dua daerah, yaitu otonomi terbatas bagi daerah propinsi dan otonomi luas bagi daerah Kabupaten/Kota. Perbedaan Undang-undang yang lama dan yang baru ialah:
1. Undang-undang yang lama, titik pandang kewenangannya dimulai dari pusat (central government looking).
2. Undang-undang yang baru, titik pandang kewenangannya dimulai dari daerah (local government looking).
Kewenangan Daerah
1. Dengan berlakunya UU No. 22 tahun 1999tenang Otonomi Daerah, kewenagan daerah mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan, kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta kewenangan bidang lain.
2. Kewenagnan bidang lain, meliputi kebijakan tentang perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan secara makro.
3. Bentuk dan susunan pemerintahan daerah,
a. DPRD sebagai badan legislatif daerah dan pemerintah daerah sebagai eksekutif daerah dibentuk di daerah.
b. DPRD sebagai lwmbaga perwakilan rakyat di daerah merupakan wahanauntukmelaksanakan demokrasi
1). Memilih Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, dan Walikota/Wakil Walikota.
2). Memilih anggota Majelis Permusawartan Prakyat dari urusan Daerah.
3). Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Gubernur/ Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, dan Walikota/Wakil Walikota.
4. Membentuk peraturan daerah bersama gubernur, Bupati atas Wali Kota.
5. Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bersama gubernur, Bupati, Walikota.
6. Mengawasi pelaksanaan keputusan Gubernur, Bupati, dan Walikota, pelaksanaan APBD, kebijakan daerah, pelaksanaan kerja sama internasional di daerah, dan menampung serta menindak-lanjuti aspirasi daerah dan masyarakat.



 BAB III

PENUTUP


3 . 1  Kesimpulan                 Sebagai masyarakat bangsa Indonesia yang telah mempelajari dan memahami kita dapat menarik kesimpulan bahwa politik dan strategi nasional Indonesia dapat dilaksanakan di segala bidang . Hal itu dilakukan untuk memajukan seluruh aspek kehidupan di Indonesia  . Kemudian , Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1999-2004 yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dalam Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat 1999 harus menjadi acuan penyelenggaraan negara bagi lembaga-lembaga tinggi negara dan segenap rakyat Indonesia . Selain itu pelaksanaan politik dan strategi nasional di Indonesia di tentukan oleh tujuh unsur pokok yang telah kita bahas sebelumnya .

Sabtu, 13 Juni 2015

tugas penulisan 3

Liburan tahun lalu  Aku dan Keluarga besarku liburan ke Pantai Parangtritis. Sebelum berangkat kami mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa kesana. "bu, baju yang ini dibawa apa tidak ?" tanyaku pada ibu. "Yang itu tidak usah dibawah !" jawab Ibu. Lalu aku memasukkan baju-baju yang akan dibawa besok. "Ayo kita tidur dulu supaya besok tidak kesiangan !" kata ayah. "Iya sebentar, yah." jawabku.
Keesokan harinya kami memeriksa lagi perlengkapan yang akan dibawa supaya tidak ada yang ketinggalan. "ma, sudah lengkap semua barang bawaanmu ?" tanya Ayah. "Sudah lengkap, yah." kataku. Sebelum berangkat Kami sarapan dulu. Setelah sarapan Kami segera menuju ke minibus yang dibawa oleh Paman. "Hey, ayo kita berangkat nanti kesiangan !" teriak Pamanku dari luar. "Iya, sebentar." teriakku.
Waktu menunjukkan pukul 12 siang, lalu Kami sekeluarga menuju ke minibus yang ada di depan rumah. Setelah Kami masuk ke minibus, Paman langsung mengendarai minibus. "Tidak ada yang ketinggalan barang-barangnya ?" tanya Paman. "Tidak ada." kata Ibu. Di perjalanan kami bersenang-senang sambil melihat pemandangan yang ada di pinggir jalan.
Waktu sudah petang dan terdengar azan magrib, Paman lalu memberhentikan minibus tepat di depan masjid. Kami semua istirahat dulu sambai menunaikan sholat magrib. “Ayo, Kita Sholat Magrib dulu !”perintah Paman ke semuanya. Setelah selesai sholat magrib, kami segera melanjutkan perjalanan. Malam semakin larut, kami semua tertidur kecuali Paman karena Paman yang mengendarai minibusnya.
Waktu menunjukkan pukul 4 pagi, aku pun terbangun. "Paman kita sudah sampai mana ?"tanyaku kepada Paman. "Kita hampir sampai tenang saja !" jawab Paman. Lalu Paman memberhentikan minibus tepat di depan Masjid. "Ayo, semuanya bangun, kita sholat subuh dulu !"kata paman. Kami sekeluarga terbangun, "Ya, kita sudah bangun." kata Nenek. Kami pun segera turun dan masuk ke dalam Masjid. Setelah sholat subuh, kami segera masuk ke dalam minibus dan melanjutkan perjalanan.
Waktu menunjukkan pukul 5 pagi, kami ternyata sudah tiba di Pantai Parangtritis. Kami turun dari minibus, lalu kami mandi dahulu di pemandian umum. Setelah mandi kami sarapan dulu sebelum menuju ke Pantau Parangtritis. Setelah sarapan Kami bergegas menuju ke Pantai untuk melihat matahari terbit. Lalu aku, adikku dan saudara-saudaraku bermain pasir dan juga berfoto-foto. 
Waktu menunjukkan pukul 9 pagi kami lalu pergi ke pusat oleh-oleh untuk membeli barang-barang yang akan dibeli dan dibawa ke rumah. "Bu, kita beli figura yang ada hiasan kerang ini ya bu !" kataku. "Ya, akan Ibu belikan."jawab Ibu. "Yes, terima kasih bu." kataku. "Ya sama-sama." jawab Ibu. Setelah membeli oleh-oleh Kami semua segera menuju ke minibus untuk kembali pulang ke Malang. "Ayo semuanya masuk kita akan pulang ke Malang !" ajak Ayahku. "Iya kita semua akan masuk." jawab kakek. 
Setelah semuanya masuk Paman segera mengendarai minibusnya. “Apakah sudah masuk semuanya ?”tanya Paman. “Sudah masuk semua.”jawab Kakek. “Oke, Kita berangkat.”kata Paman.
Saat perjalanan Kami di perjalanan kami bersenang-senang sambil melihat pemandangan yang ada di pinggir jalan lagi. “Pemandangannya bagus ya !” kataku. “Iya kak pemandangannya bagus sekali .”jawab Adikku. Lama kelamaan dalam perjalanan kami pun tertidur pulas kecuali Paman.
Waktu pukul 12 siang, Paman lalu memberhentikan minibusnya ke depan masjid untuk menunaikan sholat dhuhur. “Ayo, kita sholat dhuhur dulu !” perintah Paman. “Iya paman.” Jawabku. Setelah sholat shuhur, kami istirahat dahulu sebelum melanjutkan perjalanan pulang. “Makanannya enak sekali ya.”kataku. “Iya enaksekali.”jawab Adikku.
Setelah istirahat makan siang, Kami langsung melanjutkan perjalanan pulang. Siang, sore, malam kami masih dalam perjalanan pulang. Paginya Akupun terbangun dan kulihat suasana jalan diluar, ternyata kami sudah berada di Malang. “zal, ayo bangun kita sudah di Malang !” kataku sambil membangunkan adikku. “Aduh kak masih ngantuk aku.”jawab adikku. “Ya sudah terserah kamu.”jawabku.
Saat jam 6 pagi Kami telah sampai di rumah. Semua keluargaku pun bangun dan turun dari minibus untuk kembali menuju ke rumah. Lalu sesampai di rumah Kami pun istirahat dulu


Tugas Penulisan 2

suatu hari saya dan teman teman saya Pergi ke suatu Pulau yang dimana pulau tersebut di sebut pulau harapan kami ber 8 antusian untuk pergi kesana hingga kami pergi ke muara angke saja jam 05,00 padahal kapal penyebrangan itu berangkat pukul 08.00 saat sudah berada di atas kapal hal yang kami lakukan hanya berfoto foto hingga kapal terserbut Berangkat

Tugas Penulisan

Saya mulai terjaga pukul 5 pagi. Lalu Saya bangun untuk melaksanakan solat subuh. Setelah itu, Saya merapikan kamar tidur yaitu dengan membuka jendela, mematikan lampu, menyapu lantai, dan mengatur bantal, guling, dan melipat selimut.
Setelah itu saya pergi ke luar rumah untuk berolah raga. Saya berlari pagi di sekitar rumah saya kemudian push up dan sit up untuk membangun otot. Setelah melakukan olah raga, saya beristirahat istirahat untuk sementara waktu. Lalu Saya mandi dan menggosok gigi. Selanjutnya Saya berpakaian seragam sekolah dan berkaca di cermin. Saya mengambil sisir dan menyisir rambut.
Sementara Saya siap untuk pergi ke sekolah, ibu saya membuat saya sarapan di dapur. Lalu ibu memanggil untuk sarapan dan kemudian Saya keluar dari kamar tidur untuk sarapan. Saya melihat ayah sedang membaca koran di ruang tamu sehingga saya meminta ayah saya terlebih dahulu untuk sarapan bersama. Kami sarapan di pukul 7:30 pagi. Setelah makan pagi, ibu saya memberi saya segelas susu. Setelah itu, saya membantu ibu mencuci piring. Selanjutnya, saya memakai sepatu dan mengeluarkan sepeda motor dari garasi. Sebelum saya pergi ke sekolah, saya meminta izin kepada ibu dan ayah dan menjabat tangan mereka. Lalu Saya menyalakan sepeda motor dan pergi ke Kampus

Selasa, 14 April 2015

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SERTA TANTANGAN GOBALISASI TERHADAP KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Penegasan Judul
Ledakan Teknologi Informasi dan Komunikasi telah membuka babak baru bagi masyarakat untuk memperoleh informasi secara otonom. Sekat-sekat informasi dengan sendirinya menghilang oleh inisiatif kuat individu yang ingin mengetahui lebih jauh apa yang terjadi sekitarnya. Setiap orang memiliki akses terhadap sumber informasi dimanapun di dunia ini. Konsekuensinya, masyarakat menjadi kritis dan tanggap terhadap hal yang berkembang.
Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya menuntut peralatan yang begitu rumit, kini relatif sudah digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja alat teknologi telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
 Seperti yang kita ketahui bahwa di era serba modern seperti saat ini, peran teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari tentunya sangat berpengaruh. Hal ini tidak terlepas dari aktivitas kita yang kerap kali ditunjang dengan teknologi informasi itu sendiri yang mampu menjawab tuntutan pekerjaan yang lebih cepat, mudah, murah dan menghemat waktu.
Kemajuan teknologi menjadi jawaban dari kemajuan globalisasi yang kian menyelimuti dunia. Suatu kemajuan yang tentunya akan memberikan dampak bagi peradaban hidup pelajar. Tidak dapat dipungkiri, kini kita telah menjadi “budak” dari peradaban teknologi informasi itu sendiri. Bagaiman tidak, banyaknya pelajar yang sekaligus berperan sebagai pengguna teknologi informasi dan komunikasi, membuktikan bahwa kehidupan yang mereka lakoni tak pernah lepas dari peran teknologi informasi.
Menghadapi keadaan seperti ini, kita sebagai pelajar perlu diarahkan pada sikap “sadar teknologi” atau “melek teknologi”. Kemajuan yang sering diartikan sebagai modernisasi, menjanjikan kemampuan manusia untuk mengendalikan alam melalui ilmu pengetahuan, meningkatkan kesejahteraan material melalui teknologi dan meningkatkan efektivitas kemampuan pelajar melalui penerapan organisasi yang berdasarkan pertimbangan kesadaran. Karena dengan ilmu pengetahuan teknologi informasi dan komunikasi pula, manusia dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya belum pernah dibayangkan.
Di satu sisi, teknologi memiliki keuntungan bagi orang yang menggunakannya. Misalkan saja dalam hal berbagi informasi, para pelajar dapat mengakses informasi dunia dengan cepat dan mudah, sehingga mereka dapat menyadari bahwa dunia seakan berada di genggaman mereka. Suatu akses yang tentunya akan memperkaya para pelajar dengan segudang informasi yang dapat memacu motivasi mereka untuk meningkatkan kreativitasnya, khususnya dalam bidang informatika.
Tabel Simbolis Pengaruh IT (Tidak Nyata)
No.
Negara
Kerusakan
1.
Indonesia
15%
2.
Amerika
0.5%
3.
Inggris
5%

Bukan hanya itu, teknologi informasi dan komunikasi juga memiliki andil yang besar dalam hal sarana pembelajaran. Karena seperti yang kita ketahui bahwa teknologi informasi dan komunikasi kini telah merasuk ke dalam kurikulum dunia pendidikan. Suatu hal yang tentunya menjadi gebrakan di dunia pendidikan dalam ajang peningkatan potensi pelajar. Selain itu gelombang kemajuan dan perkembangan teknologi dalam bidang pendidikan telah membawa perubahan pada kehidupan dan gaya hidup pelajar yang lebih
dinamis. Dengan adanya hal tersebut, maka pelajar senantiasa menghidupkan dan menyalurkan semangat untuk mengeksplorasi ilmu yang belum diketahui.
Kehidupan kita sekarang perlahan-lahan mulai berubah dari dulunya era industri berubah menjadi era informasi dan komunikasi dibalik pengaruh era globalisasi dan informatika yang menjadikan komputer, internet, dan pesatnya perkembangan teknologi informasi sebagai bagian utama yang harus ada atau tidak boleh kekurangan di dunia pendidikan. Dalam memasuki era tersebut, sekolah memiliki tanggung jawab untuk menyiapkan siswa dalam menghadapi semua tantangan yang berubah sangat cepat dalam lingkungan kehidupan mereka. Kemampuan untuk berbahasa asing dan kemahiran komputer adalah dua kriteria yang sering kali diminta masyarakat untuk memasuki era globalisasi baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Maka dengan adanya komputer yang telah merambah di segala kehidupan manusia, hal itu membutuhkan tanggung jawab yang sangat tinggi bagi sistem pendidikan kita untuk mengembangkan kemampuan berbahasa siswa dan kemahiran komputer.
Selain itu dengan adanya sistem pendidikan yang berbasis pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka diharapkan pelajar-pelajar di negeri kita dapat bersaing dan mengejar ketertinggalan dari pelajar di negeri maju tanpa perlu kehilangan nilai-nilai kemanusian dan budaya yang kita miliki. Atau dengan kata lain, peserta didik di jenjang pendidikan dasar perlu diarahkan dan dibekali pendidikan teknologi guna menuju masyarakat yang “melek teknologi” yaitu bercirikan mampu mengenal, mengerti, memilih, menggunakan, memelihara, memperbaiki, menilai, menghasilkan produk teknologi sederhana, dan peduli terhadap masalah yang berkaitan dengan teknologi.
Di lain hal, teknologi informasi dan komunikasi juga dapat mendorong kita untuk melihat hal kecil sebagai hal yang dapat dijadikan sebagai sejumlah peluang yang tersaji di hadapan mata. Karena dengan begitu, maka kita dapat membalikkan arah imperialisme budaya yang dibawa oleh perkembangan di bidang tekonologi informasi ini, menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Beberapa perangkat teknologi komunikasi yang ada sekarang, misalnya :
1.    Media cetak, seperti ; koran, tabloid dan majalah.
2.    Media audio, seperti ; radio tape, compack disk.
3.    Media audio visual, seperti ; televisi, TV kabel, internet.
4.    Komputer, perangkat inflamerah, telephon, handpone, LCD, kamera, Laptop.
1.2   LATAR BELAKANG

Arus globalisasi yang semakin pesat telah membuat jarak antar Negara seakan tak berarti lagi. Pada masa sekarang ini, tak sulit untuk anak nelayan terpencil mengetahui kejadian robohnya gedung WTC di America Serikat dalam hitungan jam. Kemajuan teknologi yang semakin pesat sebagai dampak dari globalisasi ternyata juga berpengaruh terhadap dunia pendidikan Indonesia. Home schooling, virtual learning dan program-program pendidikan import lainnya yang mulai diterapkan di Indonesia sebagai akibat dari cepatnya akses internet. Globalisasilah yang telah memberikan insipirasi-inspirasi baru tersebut untuk mengadopsi program-program pendidikan dari luar Indonesia. Belum lagi musim internasional yang akhir-akhir ini melanda Indonesia, Pengadaan sekolah-sekolah bertaraf internasional sedang booming digalakkan. Tidak hanya pada tingkat sekolah menengah bahkan taman kanak-kanakpun telah di program menjadi sekolah bertaraf internasional. Les bahasa inggris, mandarin, computer semua tersedia di sekolah. Fenomena tersebut tak lain, adalah akibat dari globalisasi.
Perubahan kurikulum pendidikan yang berkali-kali juga merupakan dampak dari pesatnya arus globalisasi. Pesatnya arus globalisasi menyebabkan pemerintah harus bergerak cepat mengubah kurikulum pendidikan yang lama yang dianggap ketinggalan jaman dengan kurikulum yang baru yang dianggap sesuai dan mampu menjawab tantangan global. Hal ini, dikarenakan dunia pendidikan adalah salah satu sector penting dalam suatu Negara yang menopang berdirinya suatu Negara. Kehancuran dunia pendidikan merupakan langkah awal kehancuran suatu Negara. Kegagalan bangsa Indonesia di masa lampau mempertahankan kedaulatan negaranya, dikarenakan pendidikan rakyatnya yang lemah. 





1.3  TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari pembuatan karya tulis ilmiah ini yaitu :
1.      Mengetahui pengaruh globalisasi terhadap Bangsa dan Negara Indonesia, khususnya di bidang IPTEK
2.      Untuk mengetahui pengaruh Positif dan Negatif Globalisasi terhadap Bangsa dan Negara  Indonesia di bidang IPTEK
3.      Untuk Mengetahui Dampak Positif dan Negatif Globalisasi terhadap Bangsa dan Negara Indonesia di bidang IPTEK



BAB II
ISI

2.1  PENGERTIAN GLOBALISASI

Globalisasi adalah proses menyatunya dunia ke dalam satu kesatuan sistem yang sama. Globalisasi lahir dari adanya ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya komuikasi dan transportasi. Akibat perkembangan tersebut, informasi menjadi demikian cepat menyebar ke berbagai pelosok bumi. Kejadian di tempat yang jauh hanya dengan beberapa jam, bahkan detik informasinya menyebar dengan cepat.

Istilah Globalisasi, pertama kali digunakan oleh Theodore Levitt tahun 1985 yang menunjuk pada politik-ekonomi, khususnya politik perdagangan bebas dan transaksi keuangan. Menurut sejarahnya, akar munculnya globalisasi adalah revolusi elektronik dan disintegrasi negara-negara komunis. Kata "globalisasi" sendiri diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Maksudnya lingkupnya meliputi seluruh dunia. Menurut John Huckle, globalisasi adalah suatu proses dimana kejadian, keputusan dan kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi yang signifikan bagi individu dan masyarakat di daerah yang jauh. Sementara itu, Prijono Tjiptoherjanto mengemukakan bahwa konsep globalisasi pada dasarnya menagcu pada pengertian ketiadaan batas Negara. Berdasarkan pendapat tersebut, sehingga globalisasi dapat diartikan sebagai suatu proses pengintegrasian manusia dengan segala macam aspek-aspeknya kedalam satu kesatuan masyarakat yang utuh dan yang lebih besar.
Mitos yang hidup selama ini tentang globalisasi adalah bahwa proses globalisasi akan membuat dunia seragam. Proses globalisasi akan menghapus identitas dan jati diri suatu bangsa. Hal ini dipertegas oleh pernyataan yang berbunyi, “Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia.” (Sujiyanto, 2007:97). Untuk itu, Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Hamijoyo dalam Mimbar (1990) menjelaskan cirri-ciri globalisasi, antara lain :
1.            Globalisasi perlu didukung oleh kecepatan informasi, kecanggihan teknologi, transportasi dan komunikasi yang diperkuat oleh tatanan organisasi dan manajemen yang tangguh.
2.            Globalisasi telah melampaui batas tradisional geopolitik. Batas tersebut harus tunduk pada kekuatan teknologi, ekonomi, social politik dan sekaligus mempertemukan tatanan yang sebelumnya sulit dipertemukan.
3.            Adanya ketergantungan antar negara.
4.            Pendidikan merupakan bagian dari globalisasi. Penyebaran dalam hal gagasan, pembaharuan dan inovasi dalam struktur, isi dan metode pendidikan dan pengajaran sudah lama terjadi (melalui literature, kontak antar pakar dan mahasiswa).

CIRI-CIRI PROSES GLOBALISASI Menurut (NCSS, 1982)
1. Adanya evolusi dalam sistem komunikasi dan transportasi Global
2. Penganbungan perekonomian lokal, regional, dan nasional menjadi perekonomian global
3. Meningkat nya intensitas interaksi antar masyarakat yang menciptakan budaya global sebagai paduan dari budaya lokal, regional dan nasional yang beragam
4. Munculnya sistem internasional yang mengikis batas batas tradisi politik internasional dan politik nasional
5. Meningkatnya dampak aktivitas manusia terhadap ekosistem di bumi
6. Meningakatnya kesadaran global yang menumbuhkan kesadaran akan kedudukan manusia di bumi sebagai anggota mahluk manusia, sebagai penduduk bumi dan sebagai anggota dalam sistem global.

Kehidupan manusia dalam eraglobalisasi telah terbawa dala suatu arus yang mengharuskan kita mengubah cara pandang terhadap diri kita sendiri maupun cara pandang terhadap orang lain. Pandangan suatau bangsa atau Negara yang berpaling dari pandangan global hanya akan membuat bangsa dan Negara itu akan terisolir.

Dalam era globalisasi tak ada satu bangsa atau Negara pun di dunia ini yang dapat bersembunyi atau mengisolasi diri dari pengaruh globalisasi. Dengan demikian adanya saling keterkaitan atau ketergantungan hidup di bumi ini telah menimbulkan peningkatan penting nya penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan professional dari warga dunia yang menjadi syarat dalam memahami dimensi global baik dari fenomena politik, ekonomi, maupun budaya.

Setiap bangsa atau individual maupun kelompok tengah menghadapi pesaing- pesaing dalam segala bidang kehidupan. Dengan kata laian, globalisasi telah menuntut setiap warga dunia untuk meningkatkan sumber daya manusia untuk menghadapi persaingan karena dalam era seperti ini hanya manusia berkualitaslah yang hanya dapat bertahan atau tetap eksis.



2.2  FAKTOR - FAKTOR PENDUKUNG MUNCULNYA GLOBALISASI
Faktor-faktor pendukung munculnya globalisasi di antaranya sebagai berikut:
1.      Berkembangnya Teknologi Komunikasi.
Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dimungkinkan oleh perkembangan dalam infrastruktur dan telekomunikasi dunia. Di negara-negara yang infrastruktur komunikasinya sangant berkembang, di setiap rumah dan kantor dilengkapi dengan telepon, mesin fax, televisi kabel, dan internet.
2.      Adanya Integrasi Ekonomi Dunia
Globalisasi juga makin terjadi oleh adanya integrasi ekonomi dunia. Berbanding terbalik dengan era sebelumnya, perkonomian global tidak hanya didasarkan pada pertanian dan industri, melainkan makin didominasi oleh kegiatan perekonomian tanpa bobot (weightless economy).Globalisasi merupakan keadaan yang akan sulit terhindarkan. Dunia menjadi demikian terbuka tanpa proteksi. Dengan globalisasi akan terjadi apa yang disebut era pasar bebas, yaiutu ketika semua negara dengan bebas memasarkan produknya ke negara-negara lain dan setiap orang bebas mencari pekerjaan ke negara lain. Semua itu merupakan tantangan bagi setiap bangsa dan rakyat Indonesia karena kualitas produk dan sumber daya manusia akan sangat menentukan.



2.3 DAMPAK GLOBALISASI

Globalisasi merupakan yang kenyataan sulit untuk dihindarkan sebagai akibat semakin membaiknya jaringan transfortasi dan komunikasi di dunia. Globalisasi tidak hanya terjadi dalam bentuk kebudyaana yang bersifat material, tetapi juga bersifat politik, ekonomi, perdagangan, pertahanan, kesenian, dan bahasa. Hukum atau norma yang mengaturpun menjadi hukum Internasional.
Respon bangsa Indoensia terhadap globalisasi adalah sebgai peluang dan tantangan. Peluang berarti setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk memanfaatkan situasi ini dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik, sedangkan tantangan berarti setiap orang diberi kesempatan untuk berkompetisi dan menunjukkan kemampuannya.




Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai - nilai Nasionalisme

1.      Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.

2.      Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.

3.      Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.

4.      Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bang
5.      Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.

6.      Timbulnya fanatisme, etnis, dan agama sebagai upaya untuk menunjukkan kehadirannya melalui berbagai forum dan organisasi.

7.      Makin menurunnya sumber daya alam yang vital seperti air, hutan, dan terjadinya pencemaran global.

8.      Keguncangan budaya, yaitu guncangan jiwa seseorang sebagai akibat belum adanya kesiapan menerima kebudayaan asing yang datangsecara tiba-tiba.
Dampak positif globalisasi bidang iptek :
1.      Bidang teknologi berkembang pesat
2.      Persaingan dalam dunia kerja tinggi, sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki
3.      Perputaran arus informasi yang kian dinamis
4.      Akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet
5.      Dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone
6.      Mendapatkan layanan bank dengan sangat mudah
7.      Peluang yang lebih luas bagi manusia berbagai etnik, bangsa, budaya, dan agama untuk berinteraksi
8.      Peningkatan mobilitas sosial dan pengukuhan kelas menengah
9.      Komunikasi lebih mudah dan murah
10.  Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempercepat manusia dalam berhubungan dengan manusia lainnya
11.  Kemajuan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi meningkatkan efisiensi.

Dampak negative globalisasi bidang iptek :
1.      Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan
2.      Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental instant
3.      Terjadi penyalahgunaan fungsi teknologi untuk hal-hal yang melanggar norma
4.       Kerahasiaan alat tes semakin terancam
5.      Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal
6.      Teknologi sekarang dikuasai oleh kapitalis international, jadi bangsa kita tidak mampu bersaing dan hanya jadi konsumen
7.      Tidak terkontrolnya penggunaan teknologi yang mengakibatkan manusia menjadi malas
8.      Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris
9.      Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu
10.  Merebaknya kebiasaan meniru hasil-hasil IPTEK negara lain.

BAB III
PENUTUP
3.1              KESIMPULAN

Globalisasi merupakan suatu proses 
pertumbuhan globalYang terjadi secara berkala, tidak terjadi secara spontan. Globalisasi ditandai dengan kaburnya batas geografis antar Negara. Dunia menjadi seperti sebuah kompleks perumahan. Sehingga informasi sekecil apapun dapat tersebar dengan segera. Geliat globalisasi tak hanya terlihat dalam dunia ekonomi, teknologi, komunikasi, transportasi serta politik Indonesia , tetapi juga mulai masuk dalam dunia pendidikan Indonesia. Globalisasi tak hanya membawa angin segar terhadap dunia pendidikan Indonesia karena telah memberi inspirasi kepada masyarakat pendidikan Indonesia untuk menciptakan terobosan-terobosan baru serta kemudahan-kemudahan dalam pengajaran. Tetapi juga memberikan dampak-dampak yang harus segera dihentikan agar tak semakin melebar bahayanya.
3.2              SARAN

Untuk mengatasi dampak-dampak negative globalisasi diperlukan sikap tegas yaitu dengan menjadikan pancasila sebagai filter yang mampu menyaring setiap pengaruh dari luar yang masuk ke Indonesia serta memberikan bekal moral terhadap siswa-siswa agar tak hanya pandai dalam suatu bidang keilmuan tetapi juga berakhlak.


3.3              SUMBER
·         http://www.kompasteknologi.com/
·         http://sekolah007.blogspot.com/
·         http://mustofasmp2.wordpress.com/2009/01/04/dampak-globalisasi/
·         http:// www.blogguru.net/2009/04/2/globalisasi
roebyarto.multiply.com/journal/item/14
/
·         http://shasha.blogspot.com/2008/06/11/pengaruh-globalisasi-terhadap-pendidikan-indonesia