PENDAHULUAN
Sekarang
ini, produk mie instan sudah sangat membudaya dalam kehidupan sehari – hari
masyarakat Indonesia. Dikarenakan gaya hidup yang serba sibuk dan kebutuhan
akan penyajian makanan yang serba express.
Sebagai
timbal balik dari persoalan ini produk mie instan juga sudah sangat menjamur,
bukan hanya indomie yang dikeluarkan oleh produsen ter-‘tua’ di Indonesia PT
Indofood Indonesia tapi juga ada produsen – produsen baru yang ikut menguasai
pasar.
Mengingat
keterbatasan sumber dan waktu, maka makalah kali ini dibatasi pada produk
‘Indomie’ dan ‘Mie Sedap.
satunyproduk-produk
di Indonesia semakin ketat yang salah satunya ditunjukkan oleh produk Indofood
dengan produk Wingfood terutama dibidang mie instan dengan memanfaatkan
ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap makanan cepat saji. Tidak heran
jika perusahaan-perusahaan baru melirik pasar dibidang ini.
Munculnya
pendatang baru produsen mie instan PT Sayap Mas Utama dengan produknya Mi Sedap
cukup mengejutkan. Beberapa pakar pemasaran mengingatkan agar PT Indofood
Sukses Makmur Tbk yang selama ini menjadi pemimpin pasar mie instan lebih
waspada.
Walaupun
tidak seagresif Mie Sedaap, ada beberapa produk mi instan yang juga patut
diperhatikan. Perusahaan-perusahaan itu, masuk ke bisnis mie dengan cara
menggaet orang- orang eks Indofood. Mereka masuk dengan cara mengincar segmen
khusus. Salami misalnya, menggunakan segmen religius. Unilever membidik pasar
remaja menengah atas. Sedangkan segmen pasar Mie Sedaap adalah menengah ke
bawah.
Target awal
Mie Sedaap, untuk konsumsi sopir dan pembantu rumah tangga. Tetapi karena rasa
minya enak, mereka kemudian merekomendasikan ke majikan. Itulah yang kini
terjadi. Secara berlahan Mi Sedap mulai menggerogoti pangsa pasar mi produk
Indofood.
Dengan
banyaknya permintaan atas produk ini tentu pemilik toko dan gerai akan berpikir
dua kali untuk tidak menyediakannya. Kenapa menolak produk yang banyak dicari
konsumen tentu pikir mereka. Akhirnya Indofood menggunakan strategi seperti
iklan terlampir untuk menandingi harga & popularitas Mie Sedaap yang melejit,
selain itu juga meluncurkan merek tandingan Mie Sayaap dan mengubah Supermie
Sedaaap (3 a) dan Sarimi Besaar untuk membuat nama merek 'sedap' seolah menjadi
tenggelam.
Meski
demikian, hingga saat ini Indomie yang diproduksi PT Indofood Sukses Makmur Tbk
masih menguasai pasar. Dominasinya begitu kuat walaupun sudah terjadi
pergeseran. Jika 2002 Indomie menguasai sekitar 90% pangsa pasar mi instan,
tahun lalu menurun menjadi 75%. Sisanya yang 25% dikeroyok merek mi instan
lainnya. Kemunduran itu patut diwaspadai. Apalagi baru-baru ini muncul Mie
Sedap milik PT Sayap Mas Utama yang merupakan grup dari kelompok Wings. Meski
produk ini baru diluncurkan pada Mei 2003 dan baru didistribusikan di Pulau
Jawa dan Bali, namun namanya sudah mulai diperbincangkan di kalangan pembeli di
warung-warung, bahkan pasarh swalayan.
Ketatnya
persaingan produk mi instan disadari benar oleh manajemen PT Indofood. Sumber
yang tidak mau disebut namanya mengakui bahwa saat ini penguasaan Indofood
terhadap pasar mi instan menurun dari 90% menjadi 75%.
PERBANDINGAN PRODUK
Untuk
mengetahui lebih jelas perbedaan kedua produk maka disini akan dibuat
perbandingan dalam beberapa faktor sbb :
1. Faktor
Merek
Tidak
diragukan lagi PT Indofood Indonesia sebagai produsen yang telah lama menguasai
pasar masih unggul dalam hal Merek. Customer Mie Instan cukup Loyal dalam
memilih produk indomie karena factor tersebut. Sedang PT Wings Food
yang menyelip masuk ke dalam pasar dengan produk mie sedap-nya masih tidak bisa
menandingi. Salah satu contoh saja terdapat dalam situs kaskus yang mem-voting
kedua produk tersebut,dimana produk indomie menang voting dengan jumlah
persentase 83% sedang 13% nya ditujukan untuk produk mie sedap.
2. Faktor
Porsi
Mungkin
dalam hal ini,masyarakat bisa memberi sedikit nilai plus bagi lawan produk yang
satu ini. Produk mie sedap dari PT Wings Food ini ternyata menyajikan porsi
yang lebih besar dari produk indomie. Masyarakat yang ingin menyantap mie
instan yang hanya dengan membeli satu bungkus namun mengenyangkan perut mie ini
dapat menjadi pilihan pertama-nya.
3. Faktor
Pilihan rasa
Lagi-lagi PT
Indofood tidak mau kalah dan tidak bisa kalah jika menyangkut hal yang satu
ini. Bagaimana tidak,indomie memiliki lebih dari 6 jenis pilihan rasa untuk mie
goreng dan 10 jenis untuk pilihan rasa kuah,dan masih banyak
lagi. Sedang untuk produk mie sedap,mereka masih menyediakan pilihan
rasa yang kurang memanjakan lidah masyarakat,dengan 2 pilihan rasa untuk mie
goreng,dan 6 pilihan rasa untuk kuah. Sudah tidak bisa diragukan kan siapa
pemenangnya?
4. Faktor
Harga
Dalam hal
mengkonsumsi makanan instan,masyarakat Indonesia selalu menganut motto khas
mereka: ‘murah meriah’. Walau perbandingan ketiga faktor diatas terhadap dua
produk ini mudah dibandingkan. Namun,untuk ukuran harga mereka masih bersaing.
Dari segi harga,harga indomie beda tipis dengan harga mie sedap,dimana harga
mie sedap 1 kardusnya Rp.52.000 sedang yang indomie dijual Rp.53.000. Dapat
kita lihat bahwa mie sedap dapat menguasai pasar dengan harganya itu.
Tapi,bagaimana pikiran masyarakat yang menganut ‘jika dengan menambahkan
sedikit uang lagi untuk membeli yang terbaik,kenapa tidak?’ Tidak jarang konsumen
yang seperti ini ada dalam pasar. Jadi,dapat disimpulkan indomie masih tidak
kalah banding dengan mie sedap.
5. Faktor
Popularitas
PT Indofood
adalah produsen ter’tua’ yang mengeluarkan produk indomie-nya yang penuh dengan
citarasa. Produk satu ini juga,tidak hanya berhasil membawa namanya dikenal
diseluruh nusantara,tetapi juga berhasil mempopularitaskan namanya
kemancanegara cukup luas seperti: AS,Australia,berbagai negara Asia,Afrika dan
juga Eropa. Sungguh tidak bisa disaingi oleh mie sedap buatan PT Wings Food
yang menyebar di hanya beberapa bagian Asia seperti Malaysia,Cina,dsb. Mie
sedap masih belum bisa mengaharumkan nama produsennya ke mancanegara lainnya.
STRATEGI PENDATANG BARU
Walau sudah
bertahun-tahun produk PT Indofood yaitu indomie menguasai 95% pasar mie instan
di Indonesia. Namun,pada tahun 2003,kehadiran mie sedap dari PT Wings Food
menimbulkan penurunan pendapatan indomie karena sebagian konsumen dari indomie
beralih pada mie sedap. Jika tahun 2002 indomie menguasai 95% pasar pada tahun
2004 penguasaan pasar indomie turun menjadi 75%. Penurunan tersebut memang
belum signifikan namun indomie harus tetap waspada terhadap kemunculan mie
sedap. Sebenarnya Indofood lebih diuntungkan karena jaringan distribusinya yang
kuat. Selain itu jaringan bisnis Indofood yang mencakup hilir ke hulu juga
sangat mendukung untuk menguasai pasar mie di Indonesia.
Apa strategi
kedua pasar selama ini untuk memasarkan produk ciptaan mereka?
Indofood,menerapkan
strategi Mastering the Present,Pre-empting the Future,dimana strategi ini:
fokus kepada organic growth,memanfaatkan keunggulan kompetitif,melalui
skala,ruang lingkup,rentang dan kecepatan. Disamping itu,tetap mengenalkan
produk kepada konsumen dengan higher price dan higher margin.
Walaupun
sudah menerapkan strategi tersebut,konsumen indomie tetap tidak bisa menarik
kembali konsumen yang sudah beralih ke mie sedap. Mie sedap, baru diluncurkan
pada Mei 2003 dan itupun baru disidtribusikan di Jawa dan Bali,namun namanya
sudah diperbincangkan di warung-warung juga pasar swalayan. Apa sebenarnya
strategi yang digunakan mie sedap hingga dapat menarik minat pasar mie instan
di Indonesia dari indomie sebanyak kurang lebih 25% selama 2 tahun?
Televisi,dimana
mie sedap memperkenalkan dirinya ke semua konsumen melalui media yang satu ini
dengan iklan produk yang berbeda: dengan tema kejujuran lidah. Dari situlah
masyarakat tertarik untuk mencoba mie sedap dengan varian rasa dan iklan yang
bertemakan anak muda. Yang memperlihatkan mie sedap dapat dinikmati oleh berbagai
jenis usia.
Yang kedua
adalah harga. Melihat sebagian besar masyarakat ekonomi Indonesia adalah
masyarakat ekonomi menengah kebawah,mie sedap menargetkan produknya untuk
kalangan menengah kebawah. Tidak hanya itu,denagn tawaran harga yang terjangkau
ini,produk mie sedap juga dapat dinikmati semua jenis kalangan,baik bawah
hingga ke atas.
Ketiga,dengan
memberikan bonus. Mie sedap sering memberikan bonus tambahan mie instan untuk
setiap pembelian 10 bungkus mie sedap dan bonus berupa piring,mangkuk,atau yang
lain untuk setiap pembelian 1 kardus mie sedap. Hal ini cukup efektif karena
pelanggan merasa diberi keuntungan dengan membeli banyak mie sedap.
Keempat,jumlah
mie. Sudah disebutkan dalam faktor perbandingan diatas,dikatakan bahwa jumlah
porsi mie sedap lebih banyak dibandingkan dengan indomie. Dan dengan jumlah
porsi seperti itu mengakibatkan pelanggan menjadi lebih puas menikmati mie
sedap.
KESIMPULAN
Pesaing yang
muncul dengan banyak keunggulan dan kelebihan dimana hal tersebut dapat
membahayakan atau mengurangi pendapatan suatu produksi sangat perlu diwaspadai
agar setiap produk baru tidak dapat berkembang pesat dalam waktu singkat.
Selain itu,untuk mengantisipasi akan berdampak besar produk tersebut pada usaha
kita,maka kita harus membuat strategi yang dapat membuat masyarakat lebih
tertarik dan setia pada produk kita. Misal kita membuat inovasi baru dimana
produk lain belum pernah mencoba atau memakai inovsi tersebut. Dengan begitu
pelanggan akan semakin puas terhadap produk yang kita keluarkan. Strategi yang
kita pilih sangat berpengaruh pada produk kita. Berpengaruh apa akan diterima
atau tidak. Apakah akan sukses atau tidak. Namun jika strategi yang kita
terapkan sangat inovatif cocok dan sesuai untuk mengenalkan produk kita
dipasaran maka kita akan mendapatkan hasil yang maksimal. Sebagai contohnya mie
sedap dengan tujuan agar bisa dinikmati oleh semua orang dan bukan
hanya orang kalangan menengah atas saja. Sekarang mie sedap sudah berhasil
menguasai pasar walau tidak mendominasi namun dapat mengenyahkan indomie di
pasar mie instan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar