Rabu, 11 November 2015

tugas Sofskil perbedaan produk

PENDAHULUAN
Sekarang ini, produk mie instan sudah sangat membudaya dalam kehidupan sehari – hari masyarakat Indonesia. Dikarenakan gaya hidup yang serba sibuk dan kebutuhan akan penyajian makanan yang serba express.
Sebagai timbal balik dari persoalan ini produk mie instan juga sudah sangat menjamur, bukan hanya indomie yang dikeluarkan oleh produsen ter-‘tua’ di Indonesia PT Indofood Indonesia tapi juga ada produsen – produsen baru yang ikut menguasai pasar.
Mengingat keterbatasan sumber dan waktu, maka makalah kali ini dibatasi pada produk ‘Indomie’ dan ‘Mie Sedap.
satunyproduk-produk di Indonesia semakin ketat yang salah satunya ditunjukkan oleh produk Indofood dengan produk Wingfood terutama dibidang mie instan dengan memanfaatkan ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap makanan cepat saji. Tidak heran jika perusahaan-perusahaan baru melirik pasar dibidang ini.
Munculnya pendatang baru produsen mie instan PT Sayap Mas Utama dengan produknya Mi Sedap cukup mengejutkan. Beberapa pakar pemasaran mengingatkan agar PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang selama ini menjadi pemimpin pasar mie instan lebih waspada.
Walaupun tidak seagresif Mie Sedaap, ada beberapa produk mi instan yang juga patut diperhatikan. Perusahaan-perusahaan itu, masuk ke bisnis mie dengan cara menggaet orang- orang eks Indofood. Mereka masuk dengan cara mengincar segmen khusus. Salami misalnya, menggunakan segmen religius. Unilever membidik pasar remaja menengah atas. Sedangkan segmen pasar Mie Sedaap adalah menengah ke bawah.
Target awal Mie Sedaap, untuk konsumsi sopir dan pembantu rumah tangga. Tetapi karena rasa minya enak, mereka kemudian merekomendasikan ke majikan. Itulah yang kini terjadi. Secara berlahan Mi Sedap mulai menggerogoti pangsa pasar mi produk Indofood.
Dengan banyaknya permintaan atas produk ini tentu pemilik toko dan gerai akan berpikir dua kali untuk tidak menyediakannya. Kenapa menolak produk yang banyak dicari konsumen tentu pikir mereka. Akhirnya Indofood menggunakan strategi seperti iklan terlampir untuk menandingi harga & popularitas Mie Sedaap yang melejit, selain itu juga meluncurkan merek tandingan Mie Sayaap dan mengubah Supermie Sedaaap (3 a) dan Sarimi Besaar untuk membuat nama merek 'sedap' seolah menjadi tenggelam.
Meski demikian, hingga saat ini Indomie yang diproduksi PT Indofood Sukses Makmur Tbk masih menguasai pasar. Dominasinya begitu kuat walaupun sudah terjadi pergeseran. Jika 2002 Indomie menguasai sekitar 90% pangsa pasar mi instan, tahun lalu menurun menjadi 75%. Sisanya yang 25% dikeroyok merek mi instan lainnya. Kemunduran itu patut diwaspadai. Apalagi baru-baru ini muncul Mie Sedap milik PT Sayap Mas Utama yang merupakan grup dari kelompok Wings. Meski produk ini baru diluncurkan pada Mei 2003 dan baru didistribusikan di Pulau Jawa dan Bali, namun namanya sudah mulai diperbincangkan di kalangan pembeli di warung-warung, bahkan pasarh swalayan.
Ketatnya persaingan produk mi instan disadari benar oleh manajemen PT Indofood. Sumber yang tidak mau disebut namanya mengakui bahwa saat ini penguasaan Indofood terhadap pasar mi instan menurun dari 90% menjadi 75%.
                                                                                       
PERBANDINGAN PRODUK
Untuk mengetahui lebih jelas perbedaan kedua produk maka disini akan dibuat perbandingan dalam beberapa faktor sbb :
1.      Faktor Merek
Tidak diragukan lagi PT Indofood Indonesia sebagai produsen yang telah lama menguasai pasar masih unggul dalam hal Merek. Customer Mie Instan cukup Loyal dalam memilih produk indomie karena factor tersebut.  Sedang PT Wings Food yang menyelip masuk ke dalam pasar dengan produk mie sedap-nya masih tidak bisa menandingi. Salah satu contoh saja terdapat dalam situs kaskus yang mem-voting kedua produk tersebut,dimana produk indomie menang voting dengan jumlah persentase 83% sedang 13% nya ditujukan untuk produk mie sedap.
2.      Faktor Porsi
Mungkin dalam hal ini,masyarakat bisa memberi sedikit nilai plus bagi lawan produk yang satu ini. Produk mie sedap dari PT Wings Food ini ternyata menyajikan porsi yang lebih besar dari produk indomie. Masyarakat yang ingin menyantap mie instan yang hanya dengan membeli satu bungkus namun mengenyangkan perut mie ini dapat menjadi pilihan pertama-nya.  
3.      Faktor Pilihan rasa
Lagi-lagi PT Indofood tidak mau kalah dan tidak bisa kalah jika menyangkut hal yang satu ini. Bagaimana tidak,indomie memiliki lebih dari 6 jenis pilihan rasa untuk mie goreng dan 10 jenis untuk pilihan rasa kuah,dan masih banyak lagi.  Sedang untuk produk mie sedap,mereka masih menyediakan pilihan rasa yang kurang memanjakan lidah masyarakat,dengan 2 pilihan rasa untuk mie goreng,dan 6 pilihan rasa untuk kuah. Sudah tidak bisa diragukan kan siapa pemenangnya?
4.      Faktor Harga
Dalam hal mengkonsumsi makanan instan,masyarakat Indonesia selalu menganut motto khas mereka: ‘murah meriah’. Walau perbandingan ketiga faktor diatas terhadap dua produk ini mudah dibandingkan. Namun,untuk ukuran harga mereka masih bersaing. Dari segi harga,harga indomie beda tipis dengan harga mie sedap,dimana harga mie sedap 1 kardusnya Rp.52.000 sedang yang indomie dijual Rp.53.000. Dapat kita lihat bahwa mie sedap dapat menguasai pasar dengan harganya itu. Tapi,bagaimana pikiran masyarakat yang menganut ‘jika dengan menambahkan sedikit uang lagi untuk membeli yang terbaik,kenapa tidak?’ Tidak jarang konsumen yang seperti ini ada dalam pasar. Jadi,dapat disimpulkan indomie masih tidak kalah banding dengan mie sedap.
5.      Faktor Popularitas
PT Indofood adalah produsen ter’tua’ yang mengeluarkan produk indomie-nya yang penuh dengan citarasa. Produk satu ini juga,tidak hanya berhasil membawa namanya dikenal diseluruh nusantara,tetapi juga berhasil mempopularitaskan namanya kemancanegara cukup luas seperti: AS,Australia,berbagai negara Asia,Afrika dan juga Eropa. Sungguh tidak bisa disaingi oleh mie sedap buatan PT Wings Food yang menyebar di hanya beberapa bagian Asia seperti Malaysia,Cina,dsb. Mie sedap masih belum bisa mengaharumkan nama produsennya ke mancanegara lainnya.

STRATEGI PENDATANG BARU
Walau sudah bertahun-tahun produk PT Indofood yaitu indomie menguasai 95% pasar mie instan di Indonesia. Namun,pada tahun 2003,kehadiran mie sedap dari PT Wings Food menimbulkan penurunan pendapatan indomie karena sebagian konsumen dari indomie beralih pada mie sedap. Jika tahun 2002 indomie menguasai 95% pasar pada tahun 2004 penguasaan pasar indomie turun menjadi 75%. Penurunan tersebut memang belum signifikan namun indomie harus tetap waspada terhadap kemunculan mie sedap. Sebenarnya Indofood lebih diuntungkan karena jaringan distribusinya yang kuat. Selain itu jaringan bisnis Indofood yang mencakup hilir ke hulu juga sangat mendukung untuk menguasai pasar mie di Indonesia.
Apa strategi kedua pasar selama ini untuk memasarkan produk ciptaan mereka?
Indofood,menerapkan strategi Mastering the Present,Pre-empting the Future,dimana strategi ini: fokus kepada organic growth,memanfaatkan keunggulan kompetitif,melalui skala,ruang lingkup,rentang dan kecepatan. Disamping itu,tetap mengenalkan produk kepada konsumen dengan higher price dan higher margin.
Walaupun sudah menerapkan strategi tersebut,konsumen indomie tetap tidak bisa menarik kembali konsumen yang sudah beralih ke mie sedap. Mie sedap, baru diluncurkan pada Mei 2003 dan itupun baru disidtribusikan di Jawa dan Bali,namun namanya sudah diperbincangkan di warung-warung juga pasar swalayan. Apa sebenarnya strategi yang digunakan mie sedap hingga dapat menarik minat pasar mie instan di Indonesia dari indomie sebanyak kurang lebih 25% selama 2 tahun?
Televisi,dimana mie sedap memperkenalkan dirinya ke semua konsumen melalui media yang satu ini dengan iklan produk yang berbeda: dengan tema kejujuran lidah. Dari situlah masyarakat tertarik untuk mencoba mie sedap dengan varian rasa dan iklan yang bertemakan anak muda. Yang memperlihatkan mie sedap dapat dinikmati oleh berbagai jenis usia.
Yang kedua adalah harga. Melihat sebagian besar masyarakat ekonomi Indonesia adalah masyarakat ekonomi menengah kebawah,mie sedap menargetkan produknya untuk kalangan menengah kebawah. Tidak hanya itu,denagn tawaran harga yang terjangkau ini,produk mie sedap juga dapat dinikmati semua jenis kalangan,baik bawah hingga ke atas.
Ketiga,dengan memberikan bonus. Mie sedap sering memberikan bonus tambahan mie instan untuk setiap pembelian 10 bungkus mie sedap dan bonus berupa piring,mangkuk,atau yang lain untuk setiap pembelian 1 kardus mie sedap. Hal ini cukup efektif karena pelanggan merasa diberi keuntungan dengan membeli banyak mie sedap.
Keempat,jumlah mie. Sudah disebutkan dalam faktor perbandingan diatas,dikatakan bahwa jumlah porsi mie sedap lebih banyak dibandingkan dengan indomie. Dan dengan jumlah porsi seperti itu mengakibatkan pelanggan menjadi lebih puas menikmati mie sedap.

KESIMPULAN

Pesaing yang muncul dengan banyak keunggulan dan kelebihan dimana hal tersebut dapat membahayakan atau mengurangi pendapatan suatu produksi sangat perlu diwaspadai agar setiap produk baru tidak dapat berkembang pesat dalam waktu singkat. Selain itu,untuk mengantisipasi akan berdampak besar produk tersebut pada usaha kita,maka kita harus membuat strategi yang dapat membuat masyarakat lebih tertarik dan setia pada produk kita. Misal kita membuat inovasi baru dimana produk lain belum pernah mencoba atau memakai inovsi tersebut. Dengan begitu pelanggan akan semakin puas terhadap produk yang kita keluarkan. Strategi yang kita pilih sangat berpengaruh pada produk kita. Berpengaruh apa akan diterima atau tidak. Apakah akan sukses atau tidak. Namun jika strategi yang kita terapkan sangat inovatif cocok dan sesuai untuk mengenalkan produk kita dipasaran maka kita akan mendapatkan hasil yang maksimal. Sebagai contohnya mie sedap  dengan tujuan agar bisa dinikmati oleh semua orang dan bukan hanya orang kalangan menengah atas saja. Sekarang mie sedap sudah berhasil menguasai pasar walau tidak mendominasi namun dapat mengenyahkan indomie di pasar mie instan Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar