tugas
Senin, 15 Mei 2017
Why Do i choose management as a major
At the beginning I was educated at the University, I want to be able to enter the State University, not because the cost is cheap, the cost is relatively in my opinion. But first I think college at State University can keep my career in the future. As time goes by, I am not accepted at the State University as I see fit. Finally, my parents I to take the path of scholarship at Gunadarma University. Greetings to me, education anywhere, depends on each of us in running it. Many of my friends are studying at Gunadarma University and all are quite successful after graduating college. But again again to ourselves each can compete in finding a job after college.
Short story, I enrolled at Gunadarma University. At the time of my self, there are two majors that I take the Management and Civil Engineering and Planning. The reason I chose the two majors is, the first choice is Civil Engineering and Planning, the reason is, I think if I choose this department, the position in the world of work a bit that requires manpower in the company background of Civil Engineering and Planning and after I graduate Only a few in the world of work, however, majoring in Civil Engineering and Planning is intended for high school graduates with science majors.
Then the second choice is Management because I graduated high school with IPS majors, then it's good if I continue to expand my knowledge in the world related to the Economy. I personally say that Majamenen is a versatile science, not just for the world of work, in everyday life can be used and from when I was in high school I was a little bit IPS lesson and therefore I chose the Department of Management
Finally selected the Department of Economic Management by me. And until now, alhamdulillah I enjoy the decision that I have chosen to continue my education in Management majors.
Kamis, 27 April 2017
IF CLAUSE Tugas bahasa Inggris Bisnis 2 (2)
- Kalau sekarang hujan, maka motor saya basah
- Jika Azmi dulu tidak mendaftar di Gunadarma, maka Azmi tidak mengenal Monica
- Jika saya makan sebuah pisang, maka saya sehat
- Kalau saya sedari dulu saya belajar rajin maka 6 bulan lagi saya di wisuda
- Seandainya saya daun kamu batangnya
- Kalau saja nanti saya lulus cumlaude, saya akan menjadi manajer
- Kalau saja tadi pagihujan deras, mobil saya basah
- Seandainya nanti pulang cepat kita nonton bersama
- Kalau saja sekarang Indonesia dapat membasmi para koruptor, maka Indonesia akan maju
- Kalau saya adalah anda, saya akan merasa bahagia
Translate
- if it was raining, my motorcycle would be wet (Type 1)
- If Azmi hadn't registered in Gunadarma, Azmi wouldn't known Monica (Type 3)
- If i eat banana before going to sleep, my body healthy (Type 0)
- If i had studied hard,i might have graduated in 6 month (Type 3)
- If i were a leaf, you would be the branch (Type 2)
- If i graduate cumlaude, i will be a manager (Type 1)
- If it had been raining so hard this morning,my car would have been wet (Type 3)
- If i were going home early, we would watch together (Type 2)
- If Indonesia can exterminate the corruptors, Indonesia will go forward (Type 2)
- If i were you, i would be happy (Type 2)
Jumat, 31 Maret 2017
Subject Verb Agreement
SUBJECT VERB AGREEMENT
Subject-verb agreement adalah persesuaian antara verb
(kata kerja) dengan subject kalimat dalam hal number, yaitu: singular (tunggal)
atau plural (jamak). Subjek dapat berupa noun (kata benda), pronoun (kata
ganti), atau konstruksi lain yang berakting sebagai noun, seperti gerund dan
infinitive. Pada dasarnya, singular subject (subjek tunggal) menggunakan
singular verb (kata kerja tunggal), sedangkan plural subject (subjek jamak)
menggunakan plural verb (kata kerja jamak).
Di bawah ini merupakan contoh soal
Subject-verb-agreement berupa 10 soal Multiple Choice dan 15 soal Error
Analysis.
10 SOAL MULTIPLE CHOICE
1.) The
gardener ….. the grass every Monday and Thursday.
A. cuts B. plans C. trains D. comes
2.) I can’t hear anything since my …… are sick.
A. eyes B. ears C. nose D. mouth
3.) Sugar is ….. , but honey is sweeter than sugar.
A. salty B. small C. sweet D. smooth
4.) Kathy is a ….. . She teaches Math in our class. Every
students love her.
A. kind teacher B. ugly teacher C. arrogant teacher D. emotional teacher
5.) Lili : Do you have a ….. ?
Shopkeeper : Yes, we do. The fruit rack is right there.
A. persian cat B. green appleC. running shoes D. drawing book
6.) My mother is a nurse. She works in Harapan Bunda Hospital.
She ….. the
A. thinks B. ignores C. helps D. finds
7.) Teguh : This fried chicken is my favourite.
Hilda : I
like it too. This fried chicken is very …..
A. delicious B. bitter C. salty D. dangerous
8.) Something that you can find in your bedroom is a ….. .
A. blackboard B. bed C. stove D. garden
9.) Grant is a tailor. He makes ….. .
A. clothes B. bag C. belt D . ice cream
10.) My father always reads ….. everymorning .
A. radio B. computer C. television D. newspaper
ANSWER:
1) A. Cuts 6)
C. helps
2) B. Ears 7 ) A. delicious
3) C. Sweet 8 ) B. bed4) A. kind teacher 9 ) A. clothe
5) B. green apple 10 ) D. newspaper
5) B. green apple 10 ) D. newspaper
15 SOAL ERROR ANALISYS
1. Even though he was exhausted, John wrote to his
parents a letter explaining the
situation.
A B C D
discussion :
Answer : B
Seharusnya : Wrote his parents a letter
2. The Tyrrels had such warm welcome from their family that they were overwhelmed and
A B
could not speak for a few minutes.
C D discussion:
Answer : A
Seharusnya : Such a warm welcome
3. The article suggests that when a person is under unusual stress you should
A B
be especially careful to eat a well- balanced diet.
C D
discussion:
Answer : B
Seharusnya: he or she should be
4. Economics, with their widespread range of practical application,
A B
is of great interest to government leaders throughout the world.
C D
discussion
Answer : B
Seharusnya : with its widespread
5. Kathy was definitely a faster swimmer than anyone on her on her team
A B C
and appeared headed for the state championship.
D
discussion
Answer : C
Seharusnya : anyone else
6. The stage production that we saw in New York was very much as the one
A B C
we had previously seen in London
D
discussion
Answer : C
Seharusnya : much like the one
7. Did you hear many news about the political situation while you were in that country?
A B C D
discussion
Answer : A
Seharusnya : much news
8. Both John, Bob and Tom are outstanding golfers and reasonably good tennis players.
A B C D
discussion
Answer : A
Seharusnya : John, Bob, and Tom
9. His speech was a careful worded attempt to evade his responsibility in the matter.
A B C D
discussion
Answer : A
Seharusnya : carefully worded
10. The children were surprised when the teacher had them to close their
A B C
books unexpectedly.
D
discussion
Answer : C
Seharusnya : had them close
11 Do you think athletics are still
popular among the teenagers in Indonesia?
A B
C
D
Discussion
Answer : (B)
Seharusnya: athletics → is
Seharusnya: athletics → is
12 Another books
are going to be published next month by that publisher
A
B C
D
Discussion
Answer : (A)
Seharusnya : other books
13. Nowadays, a pair
of trousers of shorts costs US$ 200 in the
A B
traditional markets or malls
C D
Discussion
Answer : (B)
Seharunya :a pair → costs
14 Mrs. Elly Yuniarty, together with
her husband, jog every morning around the
A
B
C
housing
complex
D
Discussion
Answer : (B)
Seharusnya : Mrs Elly jogs
15 Yesterday at Ragunan Zoo,
I saw many oxen, geese, and sheeps.
A B C D
Discussion
Answer : D
Seharusnya : many oxen, geese and sheep
Minggu, 02 Oktober 2016
Etika Bisnis dan Contohnya
Pengertian Etika, Etika Bisnis dan contohnya
Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethos yg berarti : kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir.
*Menurut Kamus Bahasa Indonesia (Poerwadarminta) etika adalah “ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral)”
* Menurut Drs. O.P. SIMORANGKIR "etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. "
*Menurut Magnis Suseno, "Etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran.Yang memberi kita norma tentang bagaimana kita harus hidup adalah moralitas".
contoh-contoh etika dlm kehidupan sehari-hari,yaitu :
1. Jujur tidak berbohong
2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan
3. Lapang dada dalam berkomunikasi
4. Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik
5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien
6. Tidak mudah emosi / emosional
7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog
8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
10. Bertingkah laku yang baik
Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis (Velasquez, 2005).
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah:
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang berupa peraturan perundang-undangan
Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika yaitu
1. Sistematik
Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi.
2. Korporasi
Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan.
3. Individu
Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual.
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.
Contoh kasus etika bisnis:
1. Sebuah perusahaan pengembang di Lampung membuat kesepakatan dengan sebuah perusahaan perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah pabrik. Sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada pihak perusahaan kontraktor tersebut. Dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor menyesuaikan spesifikasi bangunan pabrik yang telah dijanjikan. Sehingga bangunan pabrik tersebut tahan lama dan tidak mengalami kerusakan. Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor telah mematuhi prinsip kejujuran karena telah memenuhi spesifikasi bangunan yang telah mereka musyawarahkan bersama pihak pengembang.
2. Sebuah Yayasan Maju Selalu menyelenggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada tahun ajaran baru sekolah mengenakan biaya sebesar Rp.500.000,- kepada setiap siswa baru. Pungutan sekolah ini diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar,sehingga setelah diterima,mereka harus membayarnya. Kemudian pihak sekolah memberikan informasi ini kepada wali murid bahwa pungutan tersebut digunakan untuk biaya pembuatan seragam sekolah yang akan dipakai oleh semua murid pada setiap hari rabu-kamis. Dalam kasus ini Yayasan dan sekolah dapat dikategorikan mengikuti transparasi.
3. Pada tahun 1990 an, kasus yang masih mudah diingat yaitu Enron. Bahwa Enron adalah perusahaan yang sangat bagus dan pada saat itu perusahaan dapat menikmati booming industri energi dan saat itulah Enron sukses memasok enegrgi ke pangsa pasar yang bergitu besar dan memiliki jaringan yang luar biasa luas. Enron bahkan berhasil menyinergikan jalur transmisi energinya untuk jalur teknologi informasi. Dan data yang ada dari skilus bisnisnya, Enron memiliki profitabilitas yang cukup menggiurkan. Seiring dengan booming indutri energi, akhirnya memosisikan dirinya sebagai energy merchants dan bahkan Enron disebut sebagai ”spark spead” Cerita pada awalnya adalah anggota pasar yang baik, mengikuti peraturan yang ada dipasar dengan sebagaimana mestinya. Pada akhirnya Enron meninggalkan prestasi dan reputasinya baik tersebut, karena melakukan penipuan dan penyesatan.. Sebagai perusahaan Amerika terbesar ke delapan, Enron kemudian kolaps pada tahun 2001.
Berdasarkan referensi-referensi dan contoh diatas. saya sependapat etika bisnis adalah studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah yang harus dipelajari oleh semua perilaku bisnis. karena menurut saya dalam berbisnis sangat penting untuk beretika dan melakukan persaingan yang sehat antar pelaku bisnis. kita dapat melihat di contoh diatas pelaku bisnis yang menggunakan etika dalam berbisnis akan mengikuti transparansi, kejujuran, dan nilai-nilai moral yang baik. sedangkan pada contoh ketiga ialah contoh kasus yang melakukan penipuan dan penyesatan. sangat tidak bagus dan merusak nama dan citra perusahaan.
oleh karena itu, sekali lagi menurut saya Etika Bisnis sangat diperlukan bagi semua pelaku bisnis.
Dan pendapat saya tentan etika adalah : sikap seseorang dan kelompok masyarakat dalam merealisasikan moralitas dalam kehidupan sehari-hari menurut ukuran dan berperilaku yang baik.
referensi:
http://rannie-winoni.blogspot.com/2009/10/contoh-kasus-etika-bisnis.html
http://lailulromdhon.blogspot.com/2010/11/tiga-contoh-etika-bisnis.html
http://rosicute.wordpress.com/2010/11/23/pengertian-etika-bisnis/
http://andyhariman.blogspot.com/2010/01/pengertian-etika-bisnis.htm
Kamis, 21 April 2016
SofftSkill Membuat artikel Fenomena
Fenomena, Jenis, dan Manfaat Regresi dalam Hipnoterapi
Hypnotic age
regression, untuk mudahnya dalam artikel ini disebut sebagai regresi, adalah
salah satu teknik yang kerap digunakan dalam hipnoterapi. Secara sederhana,
regresi berarti mundur. Dalam konteks hipnoterapi, regresi adalah proses
membimbing klien mundur ke masa lalu, menyusuri garis waktu dalam pikirannya,
ke satu masa atau memori tertentu.
Fenomena
regresi, menurut Orne dan Hammer (1974), dapat dipandang sebagai bentuk
distorsi memori karena klien mundur ke masa lalu ikuti bimbingan terapis.
Sementara LeCron (1948) menyatakan dalam regresi bisa terjadi amnesia temporer
untuk peristiwa masa sekarang, hipermnesia untuk peristiwa masa lalu, dan juga
perubahan fisiologis.
Ada banyak
pendapat berbeda yang diajukan dalam upaya jelaskan proses dan fenomena
regresi. Reiff dan Scheerer (1959) menyatakan regresi sebagai prosedur untuk
mengembalikan lagi mode berpikir dan fungsi kognisi pada tahap awal
tumbuhkembang individu. Sementara Nash, Johnson, dan Tipton (1979) menyatakan
regresi sebagai proses yang hasilkan revivifikasi parsial dari pengalaman masa
lalu. Menurut Barber, dkk (1974), regresi adalah bentuk keterlibatan imajinasi
yang rumit. Hal berbeda disampaikan oleh Orne (1974) yang menyatakan regresi
sebagai contoh kondisi delusi di mana subjek menjadi percaya pada kebenaran
yang disampaikan oleh terapis.
Terlepas
dari berbagai pendapat yang diterima dan dipercaya seseorang untuk jelaskan dan
pahami regresi, satu hal yang pasti regresi melibatkan banyak perubahan
persepsi terhadap realita dan memudahkan klien terlibat secara subjektif dan
sangat mendalam dalam prosesnya.
Satu
pertanyaan penting yang sering diajukan, dalam konteks regresi, “Apakah klien
benar-benar teregresi ke usia tertentu?”
Pertanyaan
ini sangat penting untuk dijawab karena dalam beberapa kejadian saat diregresi,
misal ke usia 5 tahun, klien menunjukkan kemampuan jauh melampaui usia fisik
dan mental anak usia 5 tahun. Misalnya, saat diregresi ke usia 5 tahun, ia
mampu mengerjakan soal matematika untuk anak usia 10 tahun dengan lancar dan
benar.
Di sisi
lain, ada banyak temuan saat diregresi ke usia 5 tahun, klien benar-benar
menunjukkan sikap, perilaku, kemampuan kognisi dan bahasa seperti anak usia 5
tahun. Ada juga bukti saat klien diregresi ke berbagai usia berbeda, tulisan
tangannya juga turut berubah mengikuti perkembangan yang dulu ia lalui.
Salah satu
temuan menarik, yang buktikan bahwa regresi adalah fenomena riil, bukan sekedar
klien berpura-pura, adalah munculnya refleks Babinski yang terjadi pada klien
dewasa yang diregresi ke usia bayi.
Refleks
Babinski adalah salah satu refleks normal pada bayi. Refleks ini muncul saat
telapak kaki bayi diberi stimulus gesekan yang mengakibatkan ibu jari bergerak
ke atas dan jari-jari lainnya membuka. Refleks ini normal pada anak hingga usia
dua tahun namun tidak normal bila terjadi pada anak berusia di atas dua tahun
atau pada orang dewasa, karena seringkali merupakan indikasi masalah pada
sistem saraf.
Refleks
Babinski yang terjadi pada klien dewasa yang diregresi ke usia satu tahun tentu
tidak bisa dipalsu. Dengan demikian, hal ini tunjukkan klien benar-benar alami
regresi ke usia satu tahun karena secara fisiologis ia tunjukkan refleks
bayi.
Namun
mengapa terjadi perbedaan temuan saat dilakukan regresi?
Secara umum
regresi terbagi menjadi dua, hipermnesia dan revivifikasi. Klien alami
hipermnesia bila ia mengingat dengan detil peristiwa masa lalu.
Sedangkan revivifikasi adalah klien mundur dan alami kembali peristiwa masa
lalu, sama seperti dulu ia alami, tapi kali ini ia mengalaminya di masa
sekarang. Perbedaan mendasar pada dua jenis regresi ini ada pada kata
“mengingat” dan “mengalami kembali”.
Pemahaman
akan perbedaan ini sangat penting dalam mengetahui atau menjelaskan regresi
yang dialami klien. Bila seseorang mengingat atau mengenang satu kejadian atau
peristiwa maka ia alami hipermnesia. Secara pikiran, ia tidak mundur ke masa
lalu. Ia tetap tinggal di masa sekarang namun di pikirannya muncul memori masa
lalu.
Ini sangat
berbeda dengan revivifikasi. Revivifikasi bukan sekedar mengingat namun
mengalami kembali. Ini mirip dengan saat kita tidur dan bermimpi. Saat
bermimpi, kita benar-benar mengalami “kejadian” dalam mimpi. Bila kita bermimpi
dikejar harimau, maka kita pun akan lari secepatnya dalam upaya selamatkan diri
dan tentu diliputi perasaan takut. Saat terbangun, napas kita memburu,
terengah-engah, berkeringat, karena kita memang “benar-benar” dikejar harimau.
Saat mengingat kembali peristiwa dikejar harimau, inilah yang disebut
hipermnesia.
Klien dewasa
yang diregresi, mundur ke usia bayi, dan bisa memunculkan refleks Babinski
masuk dalam kategori revivifikasi. Fenomena ini tidak bisa terjadi bila ia
hanya alami hipermnesia.
Faktor apa
saja yang memengaruhi dan menentukan klien alami hipermnesia atau
revivifikasi?
Ada dua
faktor penting. Pertama adalah kedalaman kondisi hipnosis yang dicapai klien.
Untuk alami hipermnesia, klien hanya butuh kondisi hipnosis dangkal (light
trance) atau menengah (medium trance). Sedangkan untuk revififikasi butuhkan
kondisi hipnosis (sangat) dalam (deep trance). Kedua, bergantung pada kecakapan
terapis dalam menuntun pikiran klien, dan terutama semantik yang digunakan.
Semantik yang salah dapat akibatkan klien yang sudah alami revivifikasi
bergeser menjadi hipermnesia. Sebaliknya, bila klien sudah berada di kondisi
hipnosis dalam dan masih alami hipermnesia, dengan gunakan semantik yang tepat
terapis dapat menuntun klien bergeser ke revivifikasi.
Jenis
Regresi
Umumnya, dalam
hipnoterapi klinis, dikenal enam jenis regresi. Ada banyak teknik atau cara
yang digunakan untuk lakukan regresi. Namun, apapun tekniknya, selalu masuk ke
salah satu dari kategori berikut:
- recreational
regression : regresi dilakukan dengan tujuan bersenang-senang. Klien
dibimbing mundur ke masa lalu dan alami kembali kejadian atau peritiwa
menyenangkan dalam hidupnya.
- directive
regression : regresi terjadi karena klien secara sengaja diarahkan, oleh
terapis, untuk mundur ke satu masa atau kejadian spesifik.
- nondirective
regression: regresi terjadi pada klien namun terapis tidak mengarahkan atau
menentukan klien mundur ke mana.
- spontaneous
regression: regresi terjadi spontan, tanpa direncanakan baik oleh klien maupun terapis.
- emotionally
induced regression: regresi yang terjadi karena dorongan emosi tertentu.
- past
life regression: regresi ke kehidupan sebelum kehidupan saat ini.
Regresi
untuk Terapi
Manfaat
utama regresi, dalam konteks klinis, adalah untuk mencari dan temukan akar
masalah yang dialami klien. Ada banyak cara untuk lakukan regresi, antara lain
regresi kalender, regresi dengan menghitung mundur, regresi dengan sugesti
langsung, regresi dengan buku kehidupan, regresi menyusuri sungai kehidupan,
melihat ke bola kristal,magic carpet, dan masih banyak teknik lain.
Dalam
konteks klinis, teknik regresi hanya efektif bila mampu menuntun klien mundur
ke masa pertama kali masalah muncul. Jadi, tidak asal lakukan regresi.
Berikut ini
kisah terapi yang dialami seorang klien. Seorang klien, alami emosi yang sangat
mengganggu, sudah bertahun-tahun, datangi hipnoterapis dan minta tolong.
Terapis
gunakan teknik regresi, tepatnya regresi kalender. Setelah klien dibimbing
masuk kondisi hipnosis, terapis minta klien mundur ke masa kuliah dan memeriksa
apakah ada kejadian atau peristiwa yang tidak menyenangkan atau traumatik atau
yang berisi muatan emosi negatif intens. Selanjutnya mundur ke masa SMA, SMP,
SD, dan masa kecil.
Setelah tiga
jam terapi, bagaimana hasilnya? Klien tidak sembuh. Akhirnya klien minta tolong
terapis lain yang lebih cakap dan berpengalaman. Setelah dibantu oleh terapis
kedua, juga gunakan teknik regresi, barulah klien merasa lega dan alami
perubahan signifikan.
Apa kesamaan
dan perbedaan teknik yang digunakan terapis pertama dan kedua?
Kedua
terapis gunakan regresi. Perbedaannya terletak pada bagaimana teknik regresi
yang sesuai digunakan untuk menyusuri garis waktu, mundur ke masa lalu,
menelisik pikiran bawah sadar dan temukan akar masalah pada kejadian
spesifik.
Teknik
regresi yang digunakan terapis pertama tidak mampu menelisik dan temukan akar
masalah. Sedangkan teknik yang digunakan terapis kedua, dengan sangat cepat,
efektif, dan akurat berhasil temukan rangkaian kejadian yang menjadi akar
masalah klien.
Menemukan
akar masalah adalah satu hal. Hal lain adalah adalah apa yang perlu dilakukan
pada kejadian yang menjadi akar masalah?
Terapis
pertama tidak lakukan resolusi trauma dengan benar sehingga emosi yang telah
muncul tidak berhasil dinetralisir. Hal ini tampak dalam pernyataan klien yang
meminta terapis kedua untuk tidak meregresi ia ke peristiwa di masa lalu, yang
sebelumnya ditemukan melalui terapi pertama, karena ia masih merasa tidak
nyaman. Terapis kedua, setelah berhasil temukan akar masalah, mampu dengan
efektif lakukan resolusi trauma dan menetralisir emosi.
Teknik
regresi yang digunakan terapis kedua adalah affect bridge. Teknik ini
menggunakan perasaan yang dialami klien, di masa sekarang, sebagai penuntun
regresi ke kejadian atau peristiwa yang menjadi akar masalah.
Dari satu
penelitian menarik, mengenai hubungan antara memori traumatik dan kondisi
mental atau emosi, ditemukan bahwa untuk bisa mengakses kembali memori ini
butuh kondisi mental yang sama seperti saat kejadian. Penelitian ini dilakukan
oleh tim yang dipimpin oleh Jovasevic (2015) dan dipublikasi di jurnal Nature
Neuroscience.
Jovasevic
dan kawan-kawan melakukan ujicoba pada tikus. Mereka menempatkan tikus di
sebuah kotak. Selanjutnya tikus diberi obat yang memengaruhi neurotransmiter di
otak tikus. Perubahan neurotransmiter ini mengakibatkan perubahan kondisi
"mental" dan pada saat inilah tikus diberi kejutan listrik. Tikus ini
tentu merasa sakit dan takut. Memori traumatik ini terekam dan kondisi
"mental" khusus karena pengaruh obat.
Saat
pengaruh obat reda, neuotransmiter kembali ke kondisi normal, tikus ini sama
sekali tidak merasa takut. Namun saat peneliti kembali memberi obat yang
menempatkan tikus pada kondisi mental yang sama seperti sebelumnya, saat diberi
kejutan listri, tiba-tiba tikus menjadi ketakutan.
Selaku
hipnoterapis klinis, saya simpulkan, penelitian ini secara tidak langsung
membenarkan keefektifan dan prosedur regresi dengan affect
bridge untuk temukan kejadian atau akar masalah karena dalam affect
bridge terapis gunakan kondisi mental spesifik, yang ditimbulkan emosi
tertentu, sebagai sarana untuk temukan kejadian atau peristiwa traumatik masa
lalu.
Rabu, 11 November 2015
tugas Sofskil perbedaan produk
PENDAHULUAN
Sekarang
ini, produk mie instan sudah sangat membudaya dalam kehidupan sehari – hari
masyarakat Indonesia. Dikarenakan gaya hidup yang serba sibuk dan kebutuhan
akan penyajian makanan yang serba express.
Sebagai
timbal balik dari persoalan ini produk mie instan juga sudah sangat menjamur,
bukan hanya indomie yang dikeluarkan oleh produsen ter-‘tua’ di Indonesia PT
Indofood Indonesia tapi juga ada produsen – produsen baru yang ikut menguasai
pasar.
Mengingat
keterbatasan sumber dan waktu, maka makalah kali ini dibatasi pada produk
‘Indomie’ dan ‘Mie Sedap.
satunyproduk-produk
di Indonesia semakin ketat yang salah satunya ditunjukkan oleh produk Indofood
dengan produk Wingfood terutama dibidang mie instan dengan memanfaatkan
ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap makanan cepat saji. Tidak heran
jika perusahaan-perusahaan baru melirik pasar dibidang ini.
Munculnya
pendatang baru produsen mie instan PT Sayap Mas Utama dengan produknya Mi Sedap
cukup mengejutkan. Beberapa pakar pemasaran mengingatkan agar PT Indofood
Sukses Makmur Tbk yang selama ini menjadi pemimpin pasar mie instan lebih
waspada.
Walaupun
tidak seagresif Mie Sedaap, ada beberapa produk mi instan yang juga patut
diperhatikan. Perusahaan-perusahaan itu, masuk ke bisnis mie dengan cara
menggaet orang- orang eks Indofood. Mereka masuk dengan cara mengincar segmen
khusus. Salami misalnya, menggunakan segmen religius. Unilever membidik pasar
remaja menengah atas. Sedangkan segmen pasar Mie Sedaap adalah menengah ke
bawah.
Target awal
Mie Sedaap, untuk konsumsi sopir dan pembantu rumah tangga. Tetapi karena rasa
minya enak, mereka kemudian merekomendasikan ke majikan. Itulah yang kini
terjadi. Secara berlahan Mi Sedap mulai menggerogoti pangsa pasar mi produk
Indofood.
Dengan
banyaknya permintaan atas produk ini tentu pemilik toko dan gerai akan berpikir
dua kali untuk tidak menyediakannya. Kenapa menolak produk yang banyak dicari
konsumen tentu pikir mereka. Akhirnya Indofood menggunakan strategi seperti
iklan terlampir untuk menandingi harga & popularitas Mie Sedaap yang melejit,
selain itu juga meluncurkan merek tandingan Mie Sayaap dan mengubah Supermie
Sedaaap (3 a) dan Sarimi Besaar untuk membuat nama merek 'sedap' seolah menjadi
tenggelam.
Meski
demikian, hingga saat ini Indomie yang diproduksi PT Indofood Sukses Makmur Tbk
masih menguasai pasar. Dominasinya begitu kuat walaupun sudah terjadi
pergeseran. Jika 2002 Indomie menguasai sekitar 90% pangsa pasar mi instan,
tahun lalu menurun menjadi 75%. Sisanya yang 25% dikeroyok merek mi instan
lainnya. Kemunduran itu patut diwaspadai. Apalagi baru-baru ini muncul Mie
Sedap milik PT Sayap Mas Utama yang merupakan grup dari kelompok Wings. Meski
produk ini baru diluncurkan pada Mei 2003 dan baru didistribusikan di Pulau
Jawa dan Bali, namun namanya sudah mulai diperbincangkan di kalangan pembeli di
warung-warung, bahkan pasarh swalayan.
Ketatnya
persaingan produk mi instan disadari benar oleh manajemen PT Indofood. Sumber
yang tidak mau disebut namanya mengakui bahwa saat ini penguasaan Indofood
terhadap pasar mi instan menurun dari 90% menjadi 75%.
PERBANDINGAN PRODUK
Untuk
mengetahui lebih jelas perbedaan kedua produk maka disini akan dibuat
perbandingan dalam beberapa faktor sbb :
1. Faktor
Merek
Tidak
diragukan lagi PT Indofood Indonesia sebagai produsen yang telah lama menguasai
pasar masih unggul dalam hal Merek. Customer Mie Instan cukup Loyal dalam
memilih produk indomie karena factor tersebut. Sedang PT Wings Food
yang menyelip masuk ke dalam pasar dengan produk mie sedap-nya masih tidak bisa
menandingi. Salah satu contoh saja terdapat dalam situs kaskus yang mem-voting
kedua produk tersebut,dimana produk indomie menang voting dengan jumlah
persentase 83% sedang 13% nya ditujukan untuk produk mie sedap.
2. Faktor
Porsi
Mungkin
dalam hal ini,masyarakat bisa memberi sedikit nilai plus bagi lawan produk yang
satu ini. Produk mie sedap dari PT Wings Food ini ternyata menyajikan porsi
yang lebih besar dari produk indomie. Masyarakat yang ingin menyantap mie
instan yang hanya dengan membeli satu bungkus namun mengenyangkan perut mie ini
dapat menjadi pilihan pertama-nya.
3. Faktor
Pilihan rasa
Lagi-lagi PT
Indofood tidak mau kalah dan tidak bisa kalah jika menyangkut hal yang satu
ini. Bagaimana tidak,indomie memiliki lebih dari 6 jenis pilihan rasa untuk mie
goreng dan 10 jenis untuk pilihan rasa kuah,dan masih banyak
lagi. Sedang untuk produk mie sedap,mereka masih menyediakan pilihan
rasa yang kurang memanjakan lidah masyarakat,dengan 2 pilihan rasa untuk mie
goreng,dan 6 pilihan rasa untuk kuah. Sudah tidak bisa diragukan kan siapa
pemenangnya?
4. Faktor
Harga
Dalam hal
mengkonsumsi makanan instan,masyarakat Indonesia selalu menganut motto khas
mereka: ‘murah meriah’. Walau perbandingan ketiga faktor diatas terhadap dua
produk ini mudah dibandingkan. Namun,untuk ukuran harga mereka masih bersaing.
Dari segi harga,harga indomie beda tipis dengan harga mie sedap,dimana harga
mie sedap 1 kardusnya Rp.52.000 sedang yang indomie dijual Rp.53.000. Dapat
kita lihat bahwa mie sedap dapat menguasai pasar dengan harganya itu.
Tapi,bagaimana pikiran masyarakat yang menganut ‘jika dengan menambahkan
sedikit uang lagi untuk membeli yang terbaik,kenapa tidak?’ Tidak jarang konsumen
yang seperti ini ada dalam pasar. Jadi,dapat disimpulkan indomie masih tidak
kalah banding dengan mie sedap.
5. Faktor
Popularitas
PT Indofood
adalah produsen ter’tua’ yang mengeluarkan produk indomie-nya yang penuh dengan
citarasa. Produk satu ini juga,tidak hanya berhasil membawa namanya dikenal
diseluruh nusantara,tetapi juga berhasil mempopularitaskan namanya
kemancanegara cukup luas seperti: AS,Australia,berbagai negara Asia,Afrika dan
juga Eropa. Sungguh tidak bisa disaingi oleh mie sedap buatan PT Wings Food
yang menyebar di hanya beberapa bagian Asia seperti Malaysia,Cina,dsb. Mie
sedap masih belum bisa mengaharumkan nama produsennya ke mancanegara lainnya.
STRATEGI PENDATANG BARU
Walau sudah
bertahun-tahun produk PT Indofood yaitu indomie menguasai 95% pasar mie instan
di Indonesia. Namun,pada tahun 2003,kehadiran mie sedap dari PT Wings Food
menimbulkan penurunan pendapatan indomie karena sebagian konsumen dari indomie
beralih pada mie sedap. Jika tahun 2002 indomie menguasai 95% pasar pada tahun
2004 penguasaan pasar indomie turun menjadi 75%. Penurunan tersebut memang
belum signifikan namun indomie harus tetap waspada terhadap kemunculan mie
sedap. Sebenarnya Indofood lebih diuntungkan karena jaringan distribusinya yang
kuat. Selain itu jaringan bisnis Indofood yang mencakup hilir ke hulu juga
sangat mendukung untuk menguasai pasar mie di Indonesia.
Apa strategi
kedua pasar selama ini untuk memasarkan produk ciptaan mereka?
Indofood,menerapkan
strategi Mastering the Present,Pre-empting the Future,dimana strategi ini:
fokus kepada organic growth,memanfaatkan keunggulan kompetitif,melalui
skala,ruang lingkup,rentang dan kecepatan. Disamping itu,tetap mengenalkan
produk kepada konsumen dengan higher price dan higher margin.
Walaupun
sudah menerapkan strategi tersebut,konsumen indomie tetap tidak bisa menarik
kembali konsumen yang sudah beralih ke mie sedap. Mie sedap, baru diluncurkan
pada Mei 2003 dan itupun baru disidtribusikan di Jawa dan Bali,namun namanya
sudah diperbincangkan di warung-warung juga pasar swalayan. Apa sebenarnya
strategi yang digunakan mie sedap hingga dapat menarik minat pasar mie instan
di Indonesia dari indomie sebanyak kurang lebih 25% selama 2 tahun?
Televisi,dimana
mie sedap memperkenalkan dirinya ke semua konsumen melalui media yang satu ini
dengan iklan produk yang berbeda: dengan tema kejujuran lidah. Dari situlah
masyarakat tertarik untuk mencoba mie sedap dengan varian rasa dan iklan yang
bertemakan anak muda. Yang memperlihatkan mie sedap dapat dinikmati oleh berbagai
jenis usia.
Yang kedua
adalah harga. Melihat sebagian besar masyarakat ekonomi Indonesia adalah
masyarakat ekonomi menengah kebawah,mie sedap menargetkan produknya untuk
kalangan menengah kebawah. Tidak hanya itu,denagn tawaran harga yang terjangkau
ini,produk mie sedap juga dapat dinikmati semua jenis kalangan,baik bawah
hingga ke atas.
Ketiga,dengan
memberikan bonus. Mie sedap sering memberikan bonus tambahan mie instan untuk
setiap pembelian 10 bungkus mie sedap dan bonus berupa piring,mangkuk,atau yang
lain untuk setiap pembelian 1 kardus mie sedap. Hal ini cukup efektif karena
pelanggan merasa diberi keuntungan dengan membeli banyak mie sedap.
Keempat,jumlah
mie. Sudah disebutkan dalam faktor perbandingan diatas,dikatakan bahwa jumlah
porsi mie sedap lebih banyak dibandingkan dengan indomie. Dan dengan jumlah
porsi seperti itu mengakibatkan pelanggan menjadi lebih puas menikmati mie
sedap.
KESIMPULAN
Pesaing yang
muncul dengan banyak keunggulan dan kelebihan dimana hal tersebut dapat
membahayakan atau mengurangi pendapatan suatu produksi sangat perlu diwaspadai
agar setiap produk baru tidak dapat berkembang pesat dalam waktu singkat.
Selain itu,untuk mengantisipasi akan berdampak besar produk tersebut pada usaha
kita,maka kita harus membuat strategi yang dapat membuat masyarakat lebih
tertarik dan setia pada produk kita. Misal kita membuat inovasi baru dimana
produk lain belum pernah mencoba atau memakai inovsi tersebut. Dengan begitu
pelanggan akan semakin puas terhadap produk yang kita keluarkan. Strategi yang
kita pilih sangat berpengaruh pada produk kita. Berpengaruh apa akan diterima
atau tidak. Apakah akan sukses atau tidak. Namun jika strategi yang kita
terapkan sangat inovatif cocok dan sesuai untuk mengenalkan produk kita
dipasaran maka kita akan mendapatkan hasil yang maksimal. Sebagai contohnya mie
sedap dengan tujuan agar bisa dinikmati oleh semua orang dan bukan
hanya orang kalangan menengah atas saja. Sekarang mie sedap sudah berhasil
menguasai pasar walau tidak mendominasi namun dapat mengenyahkan indomie di
pasar mie instan Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)