Pagi itu di hari Jumat, cuaca cukup mendukung untuk berangkat ke sekolah. Dengan pakaian olahraga, aku diantar Ayahku menggunakan sepeda motor ke sekolah. Dalam perjalanan, aku merasakan hawa dingin yang tidak enak dan seketika itu pula bulu kudukku berdiri tanpa kutahu sebabnya.
Seperti biasa, sebelum memasuki gerbang sekolah, tak lupa aku pamitan dan mencium tangan Ayahku terlebih dahulu. Memasuki gerbang sekolah, hawa tak enak yang sedari tadi menghantuiku diperjalanan semakin menjadi-jadi. Semakin cepat aku melangkah, semakin tak enak pula hawanya. Hingga pada saatnya, aku terkejut setengah mati dengan apa yang kulihat. Ada seorang lelaki yang tewas mengenaskan didepanku. Kepalanya hampir pecah dengan darah yang bercucuran dan darah itu mengenai tepat di telapak sepatuku. Kejadian itu terjadi tepat di lapangan sepakbola yang ada di sekolahku. Menyeramkan memang ! Karena hanya aku yang bisa melihat kejadian itu, sementara yang lain tidak bisa melihatnya dengan kasat mata.
Kembali aku melangkah dengan cepat menuju kelas. Aku merasa tidak enak badan disekujur tubuh. Hingga pada akhirnya, sekujur tubuhku mulai terserang demam yang cukup tinggi. Teman-teman yang lain membujukku untuk istirahat di UKS. Namun, aku tak mau karena tak ingin ketinggalan pelajaran.
“ Aku antar ke UKS ya, Raa. Biar bisa istirahat. “ bujuk salah satu temanku. Aku hanya menggelengkan kepala.
Tet . . tet . . tet . . Bunyi bel tanda pulang sekolah telah berbunyi. Dengan lemas aku berjalan dengan dibopong oleh salah satu temanku. Sesampai di rumah, aku hanya bisa terbaring lemah karena sakit yang tiba-tiba itu. Kemudian, aku ceritakan apa yang kulihat tadi pagi di sekolah kepada orang tuaku.
“ Ma, tadi Raraa lihat ada cowok yang meninggal di lapangan sepakbola sekolah. Kepalanya ngeriii . . hampir pecah dan darahnya mengenai tepat di sepatu Raraa. “ ungkapku lemah.
“ Kenapa nggak di tolong ? “ tanya mamaku kaget.
“ Gimana mau nolong. Orang dianya bukan dari alam kita. “ jelasku. Barulah mama mengerti. Kata mama, mungkin sakitku ini karena efek melihat peristiwa di sekolah tadi.
Ya, memang ! Aku punya penglihatan yang jarang dipunyai orang. Tapi, kadang aku takut dengan pemberian Tuhan yang satu ini. Apakah aku harus mensyukurinya atau membuangnya jauh-jauh ? Aku ingin hidup normal layaknya anak-anak yang lain, bukan abnormal seperti yang ada pada diriku ini.
Setiap ada kejadian mengerikan di sekolah, entah itu kesurupan, kerasukan, atau apalah namanya. Aku selalu mengetahui siapa “orang-orang” yang berani merasuki teman-temanku itu. Hanya saja aku bungkam, aku tak ingin dijauhi oleh teman-teman karena ketidaknormalanku ini. Aku tak ingin teman-teman menganggapku orang yang aneh karena ini lah, itu lah. Aku berusaha bersikap normal, walaupun aku tahu aku tak bisa terus-terusan menyimpan dan menyembunyikan semua ini.
***
Hari itu di sekolah, adalah hari pembagian raport kenaikan kelas. Dengan gugup aku menunggu pembagian itu. Namun, nilai-nilai di raport membuatku enggan berkomentar apa-apa.
“ Kok bisa nilaiku jadi serendah ini ? “ tanyaku dalam hati tanpa kutahu jawabannya.
Dan pembagian jurusan pun telah diumumkan. Aku mendapat jurusan Bahasa, jurusan yang memang aku minati pada saat kelas X (Sepuluh). Bertemu teman-teman baru yang tidak selokal pada saat kelas X (Sepuluh), menjadikan sensasi tersendiri didalam kelas kami. Perlahan-lahan, ku mulai akrab dengan teman-teman baruku ini. Kadang tertawa bersama, kadang juga menangis bersama-sama.
***
Pada bulan Ramadhan tahun 2012. Aku dan teman-teman mengikuti pesantren kilat seharian. Dari jam 08.00 pagi hingga habis Maghrib kami hanya ada di sekolah. Saking ramainya kami ngumpul-ngumpul, tak terasa waktu berbuka puasa akan tiba. Seluruh murid disuruh masuk ke dalam aula untuk membaca Ayat Suci Al-Quran bersama-sama. Waktu berbuka pun tiba, kami kembali ke kelas untuk makan bersama. Waktu itu, keadaan koridor sekolah lumayan gelap. Hanya beberapa kelas yang terlihat terang.
Aku dan teman-teman yang lain bersama-sama menuju ke kelas yang letaknya paling ujung. Entah karena apa, saat itu hatiku mulai merasakan sesuatu yang lain. Perasaan yang campur aduk. Semakin ku tepis, semakin mengerikan saja keadaannya. Aku pun memasuki kelas dengan raut muka yang terpaksa normal.
“ Selamat makan “ kataku kepada teman-teman yang lain.
“ Yah, nasinya udah dingin. “ keluh salah satu
Rabu, 24 Juni 2015
Politik Dan Strategi Nasional
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang Masalah
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berkedaulatan dan merdeka dimana bangsa yang merdeka tentunya akan mengatur urusan dalam negerinya sendiri tanpa ada campur tangan lagi dari negera luar dalam urusan pemerintahan . Sejak peristiwa proklamasi di tahun 1945, terjadi perubahan yang sangat mendasar dari negara Indonesia , terutama yang berkaitan dengan kedaulatan dan sistem pemerintahan dan politik . Pada awal masa kemerdekaan , kondisi politik Indonesia belum sepenuhnya baik . Kondisi indonesia masih belum tertata dengan baik dan belum stabil . Tetapi , setelah beberapa tahun berjalan kondisi internal Indonesia sudah mulai teratur dan membaik . Selangkah demi selangkah Indonesia mulai membenahi dan mengatur sistem pemerintahannya sendiri .
Di zaman sekarang yaitu zaman yang serba modern dengan mulai lunturnya rasa nasionalisme banyak pemuda Indonesia yang tidak mengerti akan makna politik bebas aktif yang digunakan oleh Indonesia, dan tidak sedikit di antara mereka yang salah mengartikan makna politik bebas aktif tersebut . Oleh karena itu , kiranya kita perlu untuk membahas tentang politik dan strategi bangsa Indonesia.
Di zaman sekarang yaitu zaman yang serba modern dengan mulai lunturnya rasa nasionalisme banyak pemuda Indonesia yang tidak mengerti akan makna politik bebas aktif yang digunakan oleh Indonesia, dan tidak sedikit di antara mereka yang salah mengartikan makna politik bebas aktif tersebut . Oleh karena itu , kiranya kita perlu untuk membahas tentang politik dan strategi bangsa Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian politik , Negara , kekuasaan , pengambil keputusan , kebijakan umum , dan distribusi kekuasaan itu?
2. Apakah pengertian strategi , dan strategi nasional?
3. Apakah dasar pemikiran penyusunan politik strategi nasional (Polstranas)?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari dilakukannya penulisan makalah ini selain sebagai tugas softskill pendidikan kewarganegaraan Diploma Tiga (D3) , Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gunadarma Kalimalang Bekasi , Jurusan Management Informatika .
1 . Untuk mengetahui pengertian politik , Negara , kekuasaan , pengambil keputusan , kebijakan umum , dan distribusi kekuasaan .
2 . Untuk mengetahui pengertian strategi , dan strategi nasional .
3 . Untuk mengetahui dasar pemikiran penyusunan politik strategi nasional (Polstranas) .
BAB II
PEMBAHASAN
2 . 1 Pengertian Politik Dan Strategi Nasional
Kata “Politik” secara ilmu etimologis berasal dari bahasa Yunani Politeia, yang asal katanya adalah polis berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, dan teia berarti urusan . Dalam bahasa Indonesia , politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa . Politik merupakan rangkaian asas, prinsip, keadaaan, jalan, cara dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki . Politics dan policy mempunyai hubungan yang erat dan timbal balik . Politics memberikan asas, jalan, arah, dan medannya , sedangkan policy memberikan pertimbangan cara pelaksanaan asas, jalan, dan arah tersebut sebaik-baiknya . Dapat disimpulkan bahwa politik adalah bermacam-macam kegiatan yang menyangkut proses penentuan tujuan-tujuan dari sistem negara dan upaya-upaya dalam mewujudkan tujuan itu , pengambilan keputusan (decisionmaking) mengenai seleksi antara beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-tujuan yang telah ditentukan . Untuk melaksanakan tujuan itu diperlukan kebijakan-kebijakan umum (public policies) yang menyangkut pengaturan dan pembagian atau alokasi dari sumber-sumber yang ada .
Politik secara umum adalah mengenai proses penentuan tujuan negara dan cara melaksanakannya . Pelaksanaan tujuan itu memerlukan kebijakan-kebijakan umum (public policies) yang menyangkut pengaturan , pembagian , atau alokasi sumber-sumber yang ada. Dengan begitu , politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan negara, kekuasaan, pengambilan keputusan , kebijakan umum(policy), dan distribusi kekuasaan .
Politik secara umum adalah mengenai proses penentuan tujuan negara dan cara melaksanakannya . Pelaksanaan tujuan itu memerlukan kebijakan-kebijakan umum (public policies) yang menyangkut pengaturan , pembagian , atau alokasi sumber-sumber yang ada. Dengan begitu , politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan negara, kekuasaan, pengambilan keputusan , kebijakan umum(policy), dan distribusi kekuasaan .
a. Negara
Negara merupakan suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang ditaati oleh rakyatnya.
b. Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginannya.
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginannya.
c. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah aspek utama politik. Jadi, politik adalah pengambilan keputusan melalui sarana umum . Keputusan yang diambil menyangkut sector public dari suatu Negara .
Pengambilan keputusan adalah aspek utama politik. Jadi, politik adalah pengambilan keputusan melalui sarana umum . Keputusan yang diambil menyangkut sector public dari suatu Negara .
d. Kebijakan Umum
Kebijakan ( policy ) merupakan suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seseorang atau kelompok politik dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu . Dasar pemikirannya adalah bahwa masyarakat memiliki beberapa tujuan bersama yang ingin dicapai secara bersama pula , sehingga perlu ada rencana yang mengikat yang dirumuskan dalan kebijakan – kebijakan oleh pihak yang berwenang .
Kebijakan ( policy ) merupakan suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seseorang atau kelompok politik dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu . Dasar pemikirannya adalah bahwa masyarakat memiliki beberapa tujuan bersama yang ingin dicapai secara bersama pula , sehingga perlu ada rencana yang mengikat yang dirumuskan dalan kebijakan – kebijakan oleh pihak yang berwenang .
e. Distribusi
Yang dimaksud dengan distribusi ialah pembagian dan pengalokasian nilai – nilai ( values ) dalam masyarakat . Nilai adalah sesuatu yang diinginkan dan penting .
Yang dimaksud dengan distribusi ialah pembagian dan pengalokasian nilai – nilai ( values ) dalam masyarakat . Nilai adalah sesuatu yang diinginkan dan penting .
2 . 2 Pengertian Strategi dan Strategi Nasional
Strategi berasal dari bahasa Yunani strategia yang diartikan sebagai “the art of the general” atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan . Karl von Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan . Sedangkan perang itu sendiri merupakan kelanjutan dari politik . Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mendapat-kan kemenangan atau pencapaian tujuan . Dengan demikian , strategi tidak hanya menjadi monopoli para jendral atau bidang militer, tetapi telah meluas ke segala bidang kehidupan.
Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional . Dengan demikian definisi politik nasional adalah asas, haluan, usaha serta kebijaksanaan negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta penggunaan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional . Sedangkan strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional .
Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional . Dengan demikian definisi politik nasional adalah asas, haluan, usaha serta kebijaksanaan negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta penggunaan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional . Sedangkan strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional .
2. 3 Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional . Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun berdasarkan sistem kenegaraaan menurut UUD 1945 . sejak tahun 1985 telah berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran pemerintah dan lembaga-lembaga yang tersebut dalam UUD 1945 merupakan “suprastruktur politik” . Lebaga-lembaga tersebut adalah MPR, DPR, Presiden, DPA, BPK, MA . Sedangkan badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut sebagai “infrastruktur politik”, yang mencakup pranata politik yang ada dalam masyarakat, seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan (interest group), dan kelompok penekan (pressure group) . Suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat bekerja sama dan memiliki kekuatan yang seimbang . Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur politik diatur oleh presiden/mandataris MPR . Sedangkan proses penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur politk dilakukan setelah presiden menerima GBHN .Strategi nasional dilaksanakan oleh para menteri dan pimpinan lembaga pemerintah non departemen berdasarkan petunjuk presiden, yang dilaksanakan oleh presiden sesungguhnya merupakan politik dan strategi nasional yang bersifat pelaksanaan . Salah satu wujud pengapilikasian politik dan strategi nasional dalam pemerintahan adalah sebagai berikut :
Otonomi Daerah
Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang merupakan salah satu wujud politik dan strategi nasional secara teoritis telah memberikan dua bentuk otonomi kepada dua daerah, yaitu otonomi terbatas bagi daerah propinsi dan otonomi luas bagi daerah Kabupaten/Kota. Perbedaan Undang-undang yang lama dan yang baru ialah:
1. Undang-undang yang lama, titik pandang kewenangannya dimulai dari pusat (central government looking).
2. Undang-undang yang baru, titik pandang kewenangannya dimulai dari daerah (local government looking).
Kewenangan DaerahUndang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang merupakan salah satu wujud politik dan strategi nasional secara teoritis telah memberikan dua bentuk otonomi kepada dua daerah, yaitu otonomi terbatas bagi daerah propinsi dan otonomi luas bagi daerah Kabupaten/Kota. Perbedaan Undang-undang yang lama dan yang baru ialah:
1. Undang-undang yang lama, titik pandang kewenangannya dimulai dari pusat (central government looking).
2. Undang-undang yang baru, titik pandang kewenangannya dimulai dari daerah (local government looking).
1. Dengan berlakunya UU No. 22 tahun 1999tenang Otonomi Daerah, kewenagan daerah mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan, kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta kewenangan bidang lain.
2. Kewenagnan bidang lain, meliputi kebijakan tentang perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan secara makro.
3. Bentuk dan susunan pemerintahan daerah,
a. DPRD sebagai badan legislatif daerah dan pemerintah daerah sebagai eksekutif daerah dibentuk di daerah.
b. DPRD sebagai lwmbaga perwakilan rakyat di daerah merupakan wahanauntukmelaksanakan demokrasi
1). Memilih Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, dan Walikota/Wakil Walikota.
2). Memilih anggota Majelis Permusawartan Prakyat dari urusan Daerah.
3). Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Gubernur/ Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, dan Walikota/Wakil Walikota.
4. Membentuk peraturan daerah bersama gubernur, Bupati atas Wali Kota.
5. Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bersama gubernur, Bupati, Walikota.
6. Mengawasi pelaksanaan keputusan Gubernur, Bupati, dan Walikota, pelaksanaan APBD, kebijakan daerah, pelaksanaan kerja sama internasional di daerah, dan menampung serta menindak-lanjuti aspirasi daerah dan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3 . 1 Kesimpulan Sebagai masyarakat bangsa Indonesia yang telah mempelajari dan memahami kita dapat menarik kesimpulan bahwa politik dan strategi nasional Indonesia dapat dilaksanakan di segala bidang . Hal itu dilakukan untuk memajukan seluruh aspek kehidupan di Indonesia . Kemudian , Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1999-2004 yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dalam Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat 1999 harus menjadi acuan penyelenggaraan negara bagi lembaga-lembaga tinggi negara dan segenap rakyat Indonesia . Selain itu pelaksanaan politik dan strategi nasional di Indonesia di tentukan oleh tujuh unsur pokok yang telah kita bahas sebelumnya .
Sabtu, 13 Juni 2015
tugas penulisan 3
Liburan tahun lalu Aku dan Keluarga besarku liburan ke Pantai Parangtritis. Sebelum berangkat kami mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa kesana. "bu, baju yang ini dibawa apa tidak ?" tanyaku pada ibu. "Yang itu tidak usah dibawah !" jawab Ibu. Lalu aku memasukkan baju-baju yang akan dibawa besok. "Ayo kita tidur dulu supaya besok tidak kesiangan !" kata ayah. "Iya sebentar, yah." jawabku.
Keesokan harinya kami memeriksa lagi perlengkapan yang akan dibawa supaya tidak ada yang ketinggalan. "ma, sudah lengkap semua barang bawaanmu ?" tanya Ayah. "Sudah lengkap, yah." kataku. Sebelum berangkat Kami sarapan dulu. Setelah sarapan Kami segera menuju ke minibus yang dibawa oleh Paman. "Hey, ayo kita berangkat nanti kesiangan !" teriak Pamanku dari luar. "Iya, sebentar." teriakku.
Waktu menunjukkan pukul 12 siang, lalu Kami sekeluarga menuju ke minibus yang ada di depan rumah. Setelah Kami masuk ke minibus, Paman langsung mengendarai minibus. "Tidak ada yang ketinggalan barang-barangnya ?" tanya Paman. "Tidak ada." kata Ibu. Di perjalanan kami bersenang-senang sambil melihat pemandangan yang ada di pinggir jalan.
Waktu sudah petang dan terdengar azan magrib, Paman lalu memberhentikan minibus tepat di depan masjid. Kami semua istirahat dulu sambai menunaikan sholat magrib. “Ayo, Kita Sholat Magrib dulu !”perintah Paman ke semuanya. Setelah selesai sholat magrib, kami segera melanjutkan perjalanan. Malam semakin larut, kami semua tertidur kecuali Paman karena Paman yang mengendarai minibusnya.
Waktu menunjukkan pukul 4 pagi, aku pun terbangun. "Paman kita sudah sampai mana ?"tanyaku kepada Paman. "Kita hampir sampai tenang saja !" jawab Paman. Lalu Paman memberhentikan minibus tepat di depan Masjid. "Ayo, semuanya bangun, kita sholat subuh dulu !"kata paman. Kami sekeluarga terbangun, "Ya, kita sudah bangun." kata Nenek. Kami pun segera turun dan masuk ke dalam Masjid. Setelah sholat subuh, kami segera masuk ke dalam minibus dan melanjutkan perjalanan.
Waktu menunjukkan pukul 5 pagi, kami ternyata sudah tiba di Pantai Parangtritis. Kami turun dari minibus, lalu kami mandi dahulu di pemandian umum. Setelah mandi kami sarapan dulu sebelum menuju ke Pantau Parangtritis. Setelah sarapan Kami bergegas menuju ke Pantai untuk melihat matahari terbit. Lalu aku, adikku dan saudara-saudaraku bermain pasir dan juga berfoto-foto.
Waktu menunjukkan pukul 9 pagi kami lalu pergi ke pusat oleh-oleh untuk membeli barang-barang yang akan dibeli dan dibawa ke rumah. "Bu, kita beli figura yang ada hiasan kerang ini ya bu !" kataku. "Ya, akan Ibu belikan."jawab Ibu. "Yes, terima kasih bu." kataku. "Ya sama-sama." jawab Ibu. Setelah membeli oleh-oleh Kami semua segera menuju ke minibus untuk kembali pulang ke Malang. "Ayo semuanya masuk kita akan pulang ke Malang !" ajak Ayahku. "Iya kita semua akan masuk." jawab kakek.
Setelah semuanya masuk Paman segera mengendarai minibusnya. “Apakah sudah masuk semuanya ?”tanya Paman. “Sudah masuk semua.”jawab Kakek. “Oke, Kita berangkat.”kata Paman.
Saat perjalanan Kami di perjalanan kami bersenang-senang sambil melihat pemandangan yang ada di pinggir jalan lagi. “Pemandangannya bagus ya !” kataku. “Iya kak pemandangannya bagus sekali .”jawab Adikku. Lama kelamaan dalam perjalanan kami pun tertidur pulas kecuali Paman.
Waktu pukul 12 siang, Paman lalu memberhentikan minibusnya ke depan masjid untuk menunaikan sholat dhuhur. “Ayo, kita sholat dhuhur dulu !” perintah Paman. “Iya paman.” Jawabku. Setelah sholat shuhur, kami istirahat dahulu sebelum melanjutkan perjalanan pulang. “Makanannya enak sekali ya.”kataku. “Iya enaksekali.”jawab Adikku.
Setelah istirahat makan siang, Kami langsung melanjutkan perjalanan pulang. Siang, sore, malam kami masih dalam perjalanan pulang. Paginya Akupun terbangun dan kulihat suasana jalan diluar, ternyata kami sudah berada di Malang. “zal, ayo bangun kita sudah di Malang !” kataku sambil membangunkan adikku. “Aduh kak masih ngantuk aku.”jawab adikku. “Ya sudah terserah kamu.”jawabku.
Saat jam 6 pagi Kami telah sampai di rumah. Semua keluargaku pun bangun dan turun dari minibus untuk kembali menuju ke rumah. Lalu sesampai di rumah Kami pun istirahat dulu
Tugas Penulisan 2
suatu hari saya dan teman teman saya Pergi ke suatu Pulau yang dimana pulau tersebut di sebut pulau harapan kami ber 8 antusian untuk pergi kesana hingga kami pergi ke muara angke saja jam 05,00 padahal kapal penyebrangan itu berangkat pukul 08.00 saat sudah berada di atas kapal hal yang kami lakukan hanya berfoto foto hingga kapal terserbut Berangkat
Tugas Penulisan
Saya mulai terjaga pukul 5 pagi. Lalu Saya bangun untuk melaksanakan solat subuh. Setelah itu, Saya merapikan kamar tidur yaitu dengan membuka jendela, mematikan lampu, menyapu lantai, dan mengatur bantal, guling, dan melipat selimut.
Setelah itu saya pergi ke luar rumah untuk berolah raga. Saya berlari pagi di sekitar rumah saya kemudian push up dan sit up untuk membangun otot. Setelah melakukan olah raga, saya beristirahat istirahat untuk sementara waktu. Lalu Saya mandi dan menggosok gigi. Selanjutnya Saya berpakaian seragam sekolah dan berkaca di cermin. Saya mengambil sisir dan menyisir rambut.
Sementara Saya siap untuk pergi ke sekolah, ibu saya membuat saya sarapan di dapur. Lalu ibu memanggil untuk sarapan dan kemudian Saya keluar dari kamar tidur untuk sarapan. Saya melihat ayah sedang membaca koran di ruang tamu sehingga saya meminta ayah saya terlebih dahulu untuk sarapan bersama. Kami sarapan di pukul 7:30 pagi. Setelah makan pagi, ibu saya memberi saya segelas susu. Setelah itu, saya membantu ibu mencuci piring. Selanjutnya, saya memakai sepatu dan mengeluarkan sepeda motor dari garasi. Sebelum saya pergi ke sekolah, saya meminta izin kepada ibu dan ayah dan menjabat tangan mereka. Lalu Saya menyalakan sepeda motor dan pergi ke Kampus
Langganan:
Komentar (Atom)